DETIK.COM (9/2/2018) | Bagi penggila buah durian saat ini waktu yang tepat melakukan perburuan di Trenggalek. Sebab, kabupaten yang memiliki hutan durian terluas di dunia ini mulai memasuki musim panen.
Wakil Administratur Perhutani Kediri Selatan, Andy Iswindarto, mengatakan musim panen durian tersebut telah dimulai sejak awal Februari, diprediksi puncak panen akan terjadi pada Maret mendatang.
“Saat ini adalah awal dari musim panen dan nanti ketika mncapai puncaknya, duriannnya banyak sekali, sehingga para pedagang dari luar kota itu banyak yang mengambil atau belanja durian dari Trenggalek,” kata Andy di kantornya Jalan Panglima Sudirman kepada detikcom, Jumat (8/2/2018).
Kawasan hutan di Trenggalek yang menjadi sentra durian berada di empat kecamatan, yakni Watulimo, Munjungan, Kampak serta Kecamatan Bendungan. Namun untuk wilayah terluas berada di Kecamatan Watulimo serta Munjungan sehingga kawasan tersebut dikenal dengan kampung durian.
“Jadi hampir semua hutan durian ini berada di kawasan Perhutani, dengan total luasnya sekitar 1.000 hektare lebih. Namun ini dikelola langsung oleh masyarakat, ini menjadi sinergi kami untuk menjaga hutan, dari sisi ekologinya dapat ekonominya juga dapat,” ujarnya.
Musim panen raja buah tersebut menjadi primadona bagi para wisatawan, utamanya para pecint buah durian. Sebab, mereka bisa menikmati maupun memborong langsung dari para petani.
Salah seorang warga Desa Karanggandu, Malik, mengatakan musim durian tahun ini relatif lebih baik dibanding tahun sebelumnya, karena kondisi cuaca lebih bersahabat, sehingga hasil panenan durian bisa lebih banyak.
“Kalau tahun lalu hampir tidak ada yang panen, kalaupun ada ya sangat sedikit. Panen raya yang paling banyak terjadi dua tahun lalu. Saat itu luar biasa hasilnya dan duriannya juga enak-enak,” jelasnya.
Dia menjelaskan, saat ini harga jual raja buah di tingkat petani rata-rata rata antara Rp 15 ribu-Rp30 ribu. Sedangkan untuk durian yang memiliki kualitas super memiliki harga yang lebih mahal.
Beberapa jenis durian super yang menjadi buruan adalah durian Ripto, Kunir Slamet dan beberapa jenis lainnya. Durian tersebut memiliki cita rasa yang khas rasa yang lebih nikmat dibanding jenis lain.
“Durian itu belum tentu yang besar itu enak, justru di sini ini bantak durian yang bentuknya kecil tapi rasanya istimewa. Selain durian lokal, warga di sini juga banyak yang menanam jenis yang sudah terkenal, seperti Montong maupun Bajul,” ujarnya.
Pihaknya mengaku, pada puncak musim durian, suasa perkampungan di sentra durian akan banyak didatangi para tengkulak maupun wisatawan yang hendak berbelanja durian.
“Wisatawan itu banyak yang ke Karanggandu atau Sawahan dan Tasikmadu untuk berburu durian, karena kalau di sini masih segar buahnya, jadi setelah ke pantai berburu durian,” katanya.
Sementara salah seorang pecinta Durian, Widodo mengatakan, durian di Trenggalek memiliki banyak pilihan dan citarasa, sehingga konsumen dapat memilih sesuai dengan kesukaannya masing-masing.
“Trenggalek itu beda, ada yang rasanya itu manis legit ada juga yang sedikit pahit, tapi ada juga yang hambar jadi macam-macam. Asik berburu durian di sini,” ungkapnya.

Sumber : detik.com

Tanggal : 9 Februari 2018