MOJOKERTO – PERHUTANI – Senin, (28/10) Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto menerima kunjungan kerja Komisi IV DPR RI bidang Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan, Perum Bulog serta Dewan Kelautan Indonesia.
Rombongan dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IV, Drs. H. Ibnu Multazam langsung menuju Persemaian Permanen Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Brantas, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto yang disambut Direktur Pengelolaan Sumberdaya Hutan dan Pengembangan Usaha Hutan Rakyat (PSDH dan PUHR), DR. Ir. H. Mustoha Iskandar didampingi Dirjen. BPDAS & PS, DR. Ir. Hilman Nugroho, MP, Wakil kepala Unit II Jawa Timur, Kepala Biro, Administratur KPH Mojokerto dan Muspika Kemlagi.
Anggota Komisi IV DPR RI yang terdiri dari dua puluh (20) orang diantaranya, Ir. H. Marsanto, MS (mantan Dirut. Perhutani), Viva Yoga Mauladi, M.Si, Robert Joppy Kardinal, DR. Ir. Djoko Udjianto, MM, Mindo Sianipar, Hj. Irna Narulita, SE, MM dengan antusias menyimak paparan yang disampaikan oleh Dirjen. BPDAS-PS, Hilman Nugroho.
Berkaitan kunjungan tersebut, rombongan menyempatkan peninjauan areal persemaian permanen. Dalam kesempatan itu, Direktur PSDH dan PUHR, Mustoha Iskandar yang mewakili Kepala Unit II Jawa Timur menyampaikan sekilas sejarah adanya lokasi persemaian permanen di wilayah Perum Perhutani KPH Mojokerto ini.
Pada acara yang sama, diserahkan oleh perwakilan anggota Komisi IV DPR-RI bantuan bibit kepada Tim Penggerak PKK Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, berkaitan dengan program penanaman satu milyar pohon sebanyak 5 ribu plances, kepada siswa-siswa SMA Negeri 1, Tarik, Kabupaten Sidoarjo, berkaitan dengan program sekolah Adiwiyata sebanyak 3 ribu plances, kepada Supardi seorang pegiat lingkungan sebanyak seribu plances dan kepada Ristin Riwayati seorang penggerak PKK Desa Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto sebayak 3 ribu plances dalam kaitan kegiatan program “Wanita Menanam”.
Sementara itu, Ir. H. Marsanto, MS (anggota komisi IV/F-PDI Perjuangan) saat ditemui menyampaikan apresiasinya kepada Perhutani. Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) sudah semakin baik. Termasuk kemitraan dan sinergitas dengan stakeholders telah terbangun. “Terlebih lagi kontribusi nyata dari kawasan hutan kepada masyarakat desa hutan, pemerintah atau pendapatan daerah semakin nyata dan signifikan”, tuturnya.
(HMS Mojokerto/Eko Eswe), diedit oleh : Dadang K Rizal