BANYUWANGI SELATAN, PERHUTANI (05/8/2021) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan mengadakan kegiatan konsultasi publik terkait dengan Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) untuk mendapatkan sertifikat Forest Stewardship Council – Controlled Wood (FSC-CW) yang dilaksanakan  secara daring bertempat di aula kantor KPH Banyuwangi Selatan, Kamis (5/8).

Kegiatan tersebut diikuti oleh jajaran internal Manajemen Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, sedangkan dari pihak eksternal sebanyak 58 orang meliputi instansi pemerintah maupun swasta, kepolisian, akademisi, kepala desa, tokoh agama, tokoh pemuda, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), media massa dan kelompok perempuan desa hutan.

Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Selatan Panca PM. Sihite menyampaikan terkait dengan pengelolaan hutan lestari, semua yang keluar dari hutan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan sudah diyakini sesuai legalitasnya, itu bisa dibuktikan dengan dokumen pendukungnya dan kewajiban kepada negara.

Dalam mewujudkan pengelolaan hutan lestari kata Panca Sihite, Perhutani telah mendapatkan beberapa sertifikat, salah satu yang terkait produksi kayu adalah sertifikat FSC Controlled Wood yang berlaku selama 5 tahun di wilayah Perum Perhutani.

“FSC Controlled Wood mengharuskan Perum Perhutani untuk tidak memproduksi / menebang kayu dari : Illegal Logging, Pelanggaran hak-hak sipil dan tradisional, Perusakan nilai Konservasi tinggi, Konversi Hutan alam dan Pengelolan hutan dengan tanaman transgenic”, imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan sesi tanya jawab oleh pihak eksternal yang diwakili oleh Supriyadi selaku Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Rimba Raya, Trisna Indah selaku akademisi Uniba Banyuwangi,  Erika akademisi Untag Banyuwangi, Siswanto dari media kabar rakyat dan Gus Fahru selaku tokoh agama.

Dari hasil tanya jawab dan saran tersebut disimpulkan bahwa pengelolaan hutan yang dilakukan Perum Perhutani KPH Banyuwangi Selatan sudah berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur dan kaidah-kaidah yang telah ditentukan, termasuk bidang produksi dan perlindungan terhadap kawasan bernilai konservasi tinggi (KBKT).

Di akhir penyampaiannya, Panca Sihite menjelaskan, bahwa sinergitas antar stakeholder dan pelibatan masyarakat sekitar hutan menjadi prioritas Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, karena hal itu sesuai Visi dan Misi Perhutani yang implemetasi akhirnya  menjadikan hutan lestari masyarakat sejahtera. (Kom-PHT BWS/JK)

Editor : Ywn

Copyright©2021