KOMPAS.COM (7/3/2020) | Suara burung ditingkahi dengan angin semilir yang menghembuskan hawa sejuk langsung menyapa ketika Kompas.com memarkir sepeda motor di kawasan destinasi wisata air terjun Suwono yang terletak di Desa Hargomulyo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Lokasi parkir yang tersusun berundak menyesuaikan kontur tanah terlihat rapi dengan latar pemandangan kebun teh Jamus yang terhampar di sebelah Utara yang terpisahkan sungai. Satrio Dwi Pangestu penjaga loket  mengatakan, destinasi wisata air Terjun Suwono baru sekitar setahun terakhir dikembangkan oleh grop Hargodumilah yang juga merupakan pengelola destinasi wisata Srambang Park.

Air terjun Suwono saat ini telah dilengkapi dengan fasilitas kamar kecil, taman, jalan menuju ke lokasi air terjun dengan paving blok dimana di kanan kiri jalan berjajar rapi sejumlah tanaman hias. Jalan berkelok dan menurun menuju air terjun Suwono  juga dilengkapi hiasan dari  payung dan caping yang ditata sedemikian rupa sehingga menjadi lokasi swafoto pengunjung.

“Dikembangkan baru  setahun terakhir. Kalau untuk fasilitas baru sekitr 3 bulan terakhir selesai dibangun,” ujarnya Jumat (06/03/2020).

Air tak pernah kering walau kemarau panjang

Satrio menambahkan, destinasi wisata air terjun Suwono sangat menjanjikan keindahan air terjun yang sepanjang tahun airnya tak pernah kering meski kemarau panjang. Udara yang sejuk di tengah hamparan hutan pinus dan pemandangan indah hamparan kebun teh di sisi Utara sungai sangat menjanjikan untuk di kunjungi di akhir pekan setelah bekerja.

“Yang pasti udara sejuk di sini sangat bagus untuk dinikmati  di akhir pekan,” imbuhnya.

Meski berada di area hutan pinus milik perhutani, jangan kira pengunjung akan menemukan sampah berserakan di mana-mana.  Paving blok sepanjang kurang lebih 250 meter menuju air terjun Suwono terlihat sangat bersih. Setiap 10 meter di sepanjang jalan terdapat tong sampah dan kran air yang bisa digunakan  pengunjung untuk mencuci tangan.   Di sejumah titik juga tersedia bangku dan gazebo yang bisa digunakan  pengunjung untuk beristirahat setelah capek menyusuri jalan setapak yang berkelok dan naik turun bukit.

“Kebersihan disini sangat penting. Dengan lokasi yang indah, fasilitas lengkap, pengunjung dipastikan akan terkesan,” ujar Satrio.

Airnya bisa diminum langsung

Untuk menuju destinasi air terjun Suwono yang berada di bawah kaki Gunung Lawu tersebut pengunjung harus menempuh jarak lebih dari 20 kilometer dari Kabupaten Ngawi menuju Kecamatan Ngrambe. Destinasi air terjun Suwono masih satu jalur dengan air terjun Pengantin. Untuk masuk destinasi air terjun yang sudah dikelola oleh grop Hargodumilah pengunjung membayar tiket Rp 15.000.

Dari pintu loket kita harus berjalan sejauh 250 meter untuk bisa menikmati air terjun alami yang masih perawan tersebut. Suasana sejuk langsung terasa saat kita telah sampai di air terjun yang jatuh di antara batuan andesit setinggi 20 meter tersebut.

Air terjun Suwono berasal dari mata air yang membuat kolam cukup luas di atas bebatuan setinggi 20 meter tersebut. Karena berasal dari mata air, sejumlah pengunjung terlihat berani minum langsung air yang meluncur turun.

“Katanya PH airnya sampai 8. Diminum langsung rasanya segar, kayak air mineral itu,” ujar Suhardi pengunjung dari Paron Kabupten Ngawi.

Mata air dari air terjun Suwono menurut Satrio juga digunakan oleh warga untuk mencukupi kebutuhan air sehari hari selain untuk kebutuhan mengairi kebun milik warga. Mata air terjun Suwono juga tak pernah kering meskipun kemarau panjang terjadi di Kabupaten Ngawi.

“Nggak pernah kering, kalau kemarau panjang hanya susut aja debitnya,” katanya.

Asal mula nama Suwono

Nama Suwono menurut Satrio memang berasal dari nama hutan pinus yag ada di kawasan tersebut. Suwono artinya adalah hutan yang cantik, dimana pemandangan yang terpampang sepanjang jalur menuju air terjun dihiasi batuan andesit yang dihiasi tanaman perdu sekilas seperti berada di kawasan grand canyon. Sementara di kejauhan sebelah Utara terhampar kebun teh Jamus dengan latar belakang pemandangan landscape kabupaten Ngawi dari ketinggian.

Lupakan sejenak isu virus corona

Devy warga Ngawi kota  bersama sejumlah rekannya terlihat menikmati istirahat di sebuah gazebo diatas bukit yang dikelilingi tanaman bunga sambil menikmati bekal yang mereka bawa. Dia mengaku baru pertama kali mengunjungi air terjun Suwono dan sangat menikmati keindahan air terjun suwono serta keindahan taman bunga yang ditanam sepanjang jalan menuju air terjun.

“Sangat bersih. Udara yang sejuk dan suara kicau burung  bisa menghilangkan penat. Setidaknya melupakan sejenak isu corona,” katanya.

Pengunjung air terjun Suwono saat ini relatif masih sepi dimana setiap hari hanya berkisar 50 hingga 100 pengunjung. Kenaikan pengunjung akan terjadi pada hari Sabtu atau Minggu dimana bisa mencapai dua kali lipatnya. Satrio mengaku pengelola saat ini masih melakukan pengembangan untuk lokasi selvi di ketinggian bukit dengan latar belakang tebing batu andesit yang menyerupai grand canyon dan kebun the jamus

. “Seiring penambahan wahana pengunjung air terjun Suwono pasti banyak nanti. Keuntungannya saat ini pengunjung bisa menikmati suasana air terjun dengan suasan tenang karena pengunjung belum banyak,” pungkasnya.

Sumber : Kompas

Tanggal : 7 Maret 2020