INEWS.COM (03/12/2024) | Upaya mengurangi risiko bencana terus dilakukan semua pihak, termasuk Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Gundih.

Cara mitigasi bencana yang dilakukan KPH Gundih adalah dengan melakukan penanaman pohon di dalam kawasan hutan yang baru selesai dilakukan penebangan .

Menurut Administratur (Adm) KPH Gundih Haris Setiana, penanaman di kawasan hutan seusai penebangan dilaksanakan di empat Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) di Kecamatan Geyer, Grobogan.

“Penanaman ini merupakan kegiatan pra tanam, semula direncanakan pada November 2024. Namun akibat anomali cuaca baru dilanjutkan bulan ini,” jelas Haris Setiana, dalam keterangan tertulis, Selasa (3/12/2024).

Penanaman pohon lanjut Adm KPH Gundih, dilaksanakan di kawasan hutan petak 164a seluas 10 hektare dengan jumlah 4.200 bibit berbagai jenis, seperti jati, mahoni dan sonokeling.

“Untuk saat ini kita tanam 500 bibit Jati mahoni dan Sonokeling di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sanggrak, Dusun Kuncen ,Desa Jambangan, Kecamatan Geyer,” jelas Haris Setiana.

Lebih lanjut Haris menyampikan, dengan kegiatan penanaman berbagai jenis bibit pohon akan menumbukan kepedulian terhadap hutan dan singergitas antara masyarakat dan Perhutani.

Dikatakan Adm KPH Gundih, penanaman rutin dilaksanakan setiap tahun dan rencana Perhutani akan membuat roadshow penanaman pohon bersama karyawan Perhutani dan masyarakat.

“Pada tahun ini Perhutani KPH Gundih akan menanami seluas 729 hektare, terbagi di 10 BKPH di Kecamatan Gabus,Kradenan, Panunggalan,Toroh dan Geyer,” paparnya.

Sementara Asisten Perhutani (Asper) BKPH Kuncen, Desa Jambangan, Kecematan Geyer, Grobogan Supriyanto menyatakan penanaman pohon dilakukan di kawasan hutan seluas 10 hektare.

“Mari kita jaga dan rawat tanaman biar tumbuh subur, karena selain untuk penghijauan juga untuk mencegah bencana baik itu banjir mapun tanah longsor,” pungkas Asper BKPH Kuncen.

Sumber : inews.com