BANYUWANGI SELATAN, PERHUTANI (5/8/2024) | Dalam upaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja mahasiswa terkait pengelolaan hutan, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan menyelenggarakan sesi pembelajaran bidang Persemaian Tanaman untuk mahasiswa Universitas Mataram (UNRAM) yang tengah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Kegiatan ini berlangsung di area Persemaian Perhutani KPH Banyuwangi Selatan di Pecinan, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, pada Senin (5/8).
Kepala Perhutani Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo, menyatakan dukungan dan apresiasinya terhadap pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa Fakultas Pertanian UNRAM. “Kami berharap pembelajaran ini dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai Pengelolaan Hutan Lestari Berbasis Lanskap Ekosistem. Pengelolaan hutan yang lestari memerlukan keseimbangan antara aspek Ekologi, Ekonomi, dan Sosial. Persemaian merupakan bagian penting dari pengelolaan hutan agar hutan tetap lestari dan masyarakat sejahtera,” ungkap Wahyu.
Materi bidang persemaian disampaikan oleh Kepala Seksi Bina Hutan, Alfin Djam’anasani, dan Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Pecinan, Boiran. Alfin menjelaskan bahwa persemaian di KPH Banyuwangi Selatan menggunakan teknik stek pucuk dari kebun pangkas jati. Proses persemaian berlangsung selama 3 hingga 5 bulan, dimulai dari pemetikan pucuk, pemangkasan daun, perendaman dengan larutan perangsang tumbuh akar, hingga penanaman pada bed induksi. Proses berlanjut dengan seleksi, aklimatisasi di shading area, dan akhirnya pemindahan ke open area hingga bibit siap tanam.
Mahasiswa PKL, Yildi Rae Asgar, mewakili rekan-rekannya, menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Perhutani Banyuwangi Selatan. “Kami sangat menghargai dukungan Perhutani dalam kegiatan PKL ini. Melalui praktek ini, kami tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis tetapi juga belajar mengenai tata cara pembuatan persemaian tanaman hutan. Kami berharap dapat mengimplementasikan teori yang telah kami pelajari dengan keterampilan keras dan lunak, memahami alur administrasi kehutanan, serta menjadi motivator dan problem solver dalam pengelolaan hutan lestari,” pungkas Yildi. (Kom-PHT/Bws/Dik).
Editor:Lra
Copyright©2024