KEDU SELATAN, PERHUTANI (29/07/2024) | Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan aktif dalam Focus Group Discussion (FGD) dan penandatanganan penguatan ekonomi lokal melalui kerjasama penanaman bambu, Jumat (26/07).

Administratur KPH Kedu Selatan, Usep Rustandi yang diwakili Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngadisono, Supriyanto menyampaikan tanaman bambu merupakan salah satu tanaman yang dapat berfungsi menahan air serta mencegah erosi tanah. Selain itu dengan kerjasama penanaman bambu akan meningkatkan penghasilan dan pemberdayaan masyarakat melalui peran serta LMDH serta memacu berdirinya industri kerajinan bambu lokal maupun ekspor. “Pada prinsipnya Perhutani mendukung program pemerintah Wonosobo dalam upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.

Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah ada (UGM) Yogyakarta, Sigit Sunarta yang turut hadir dalam kegiatan menyampaikan hal ini merupakan inisiatif kolaborasi yang bertujuan memajukan industri bambu di Wonosobo. “Industri bambu adalah salah satu aset alam yang berpotensi besar berkontribusi pada pelestarian alam dan pengembangan ekonomi lokal. UGM terus berkomitmen mendorong inovasi dan kolaborasi dalam upaya kelestarian lingkungan dan kemajuan ekonomi masyarakat,” lanjutnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo mengatakan Kabupaten Wonosobo membutuhkan dukungan berbagai pihak mulai dari dalam pemerintahan sampai luar pemerintahan dalam upaya mengoptimalkan berbagai potensi daerah sehingga mampu berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Daerah mengapresiasi semua yang hadir termasuk Perhutani yang merupakan salah satu Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) yang bergerak di bidang kehutanan. (Kom-PHT/Kds/Rwi)

Editor: Tri

Copyright © 2024