BANYUWANGI BARAT, PERHUTANI (25/02/2020) | Mengingat kebutuhan air bersih untuk masyarakat yang setiap tahunnya mengalami peningkatan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat melakukan penghijauan di sekitar mata air Watu Gedhek yang lokasinya berada di petak 58 B wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sidomulyo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kalisetail, Selasa (25/02).

Kegiatan penghijauan tersebut melibatkan jajaran dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) wilayah Genteng Kabupaten Banyuwangi dan Asosiasi Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (ASAPAM) Banyuwangi serta Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mitra Hutan Lestari.

Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Cahyo Kawedar yang memimpin langsung kegiatan tersebut mengatakan bahwa jumlah bibit pohon yang ditanam di kawasan tersebut sebanyak 300 plances dengan jenis durian. Cahyo menyampaikan ada 40 kelompok pengguna air yang memanfaatkan sumber mata air dari kawasan hutan di wilayah KPH Banyuwangi Barat yang digunakan untuk mengairi 6 ribu keluarga, “Itu belum termasuk perorangan yang mengambil secara pribadi,” jelas Cahyo Kawedar.

Menurutnya dengan ikut melibatkan pihak lain seperti  PUDAM dan masyarakat tersebut untuk menjalin sinergitas dan mendapatkan dukungan sebagai upaya Perhutani guna menumbuhkan rasa kepedulian terhadap kelestarian sumber mata air.

Ia melanjutkan bahwa pihaknya juga ingin mendidik masyarakat pengguna air, bagaimana teknis mengambil air secara benar, artinya mekanisme teknis dilalui secara benar karena selama ini pemahaman masyarakat tentang teknis itu sangat terbatas. “Oleh sebab itu kami menggandeng PUDAM Banyuwangi sekaligus sebagai pembina teknis untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat yang ingin mengambil air dari hutan,” terangnya.

Sementara itu, Direktur PUDAM Banyuwangi, Widodo sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dengan harapan sumber air kawasan hutan tetap terjaga, karena sampai saat ini PUDAM Banyuwangi sebagian masih menggunakan mata air  dari kawasan hutan.

Widodo berharap melalui kegiatan penanaman tersebut dapat menjadikan sumber mata air mejadi lebih besar dan dapat menghidupkan kembali sumber mata air yang mati, “Ini untuk mengantisipasi sebagian kawasan yang sudah mulai terjadi pengurangan pohon dan dikhawatirkan resapan air kurang maksimal sehingga mata air semakin mengecil,” pungkasnya. ( Kom-PHT/Bwb/Snd)

Editor : Ywn

Copyright©2020