BANDUNG, PERHUTANI (10/01/2023) Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) menggelar kegiatan Webinar yang bertemakan Cerdas Kelola Keuangan Secara Syariah, bertempat di Ruang Tectona Kantor Divre Janten, Pada Selasa (10/01).
Acara tersebut dihadiri Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Asep Dedi Mulyadi, didampingi Kepala Departemen SDM, Umum, dan IT Agus Yulianto, Deputy Funding Region BSI Bandung Silvia Permatasari, bersama Kepala Departemen Head Strategic BSI Muhammad Taqiyudin, Segenap Kepala Seksi (Kasi) Utama Kantor Divre Janten, dan Segenap Kasi Keuangan, SDM dan Umum KPH wilayah Divre Janten, Serta Lucky Afriansyah dari Departemen Head RDP BSI Sekaligus Sebagai Narasumber.
Dalam sambutanya Asep Dedi Mulyadi menjelaskan tentang wilayah pengelolaan hutan Perhutani Divre Janten yang mencangkup ± 630 ribu hektar serta jumlah SDM sebanyak ± 3058 Karyawan.
“Wilayah pengelolaan Hutan Perhutani Divre Janten tersebar di 2 Provinsi yaitu Jawa Barat dan Banten, dan di tiap kabupaten terdapat Wilayah Kerja Kesatuan Pemangkuan Hutan atau KPH, sedangkan untuk Komposisi SDM didominasi oleh Usia 50 sampai 54 Tahun, ini perlu kami sampaikan sebagai gambaran atau Refrensi Pihak BSI untuk menentukan program apa yang sesuai dengan kondisi Perhutani Divre Janten “ Ungkapnya.
“Kami berharap seluruh karyawan Perhutani yang hadir dapat memanfaatkan momen ini, tanyakan apa yang perlu ditanyakan, sehingga acara ini dapat bermanfaat baik untuk BSI ataupun Perhutani” Tambahnya.
Sementara Silvia Permatasari menyampaikan bahwa BSI dapat memberikan layanan dan Finansial Syariah yang lengkap dalam satu atap untuk berbagai segment seperti UMKM, Komersial, dan juga Industri.
“Semoga dengan adanya acara ini terjalin sinergi yang lebih baik antara Perhutani dengan BSI, besar harapan kami Perhutani dapat bekerjasama untuk menjadikan BSI sebagai Bank alternatife dalam payroll gaji, pembiayaan, ataupun fasilitas lainya, sehingga berkontribusi dalam upaya BSI untuk menjadi perbankan yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dan baik di Indonesia.” Pungkasnya.
(Kom/Divre-Janten/RMP).