BANDUNG, PERHUTANI (06/05/2010) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Selatan bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dan stakeholder lainnya mengadakan kegiatan Reboisasi berupa penanaman pohon produktif jenis Alpukat, Durian dan Bambu, di Sektor 23 Pembibitan Citarum Harum Cisanti, Pangalengan, Bandung pada Rabu (05/05).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Administratur KPH Bandung Selatan, Tedy Soemarto beserta jajaran, Bupati Bandung Dadang Supriatna, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asep Kusumah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Yoharman, Kepala Dinas Pertanian Tisna Umbaran, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Ahmad Q, dan Camat Kertasari Endis Irmansyah.
Diadakannya kegiatan ini dalam rangka memulihkan serta meningkatkan fungsi hutan dan lahan untuk mendukung terwujudnya kelestarian sumber daya alam secara berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Tedy Sumarto mengucapkan terima kasih kepada Bupati Dadang Supriatna karena telah berkunjung langsung ke Situ Cisanti.
“Untuk penanganan Sungai Citarum ini telah dilakukan sinergitas antara Perhutani, Pemda dan Satgas Citarum, sementara itu Perhutani sendiri sudah rutin mengadakan penghijauan di Hulu Sungai Citarum dan sekitarnya,” ucap Tedy.
Selanjutnya, Tedy Sumarto mengharapkan agar masyarakat sekitar dapat memelihara, menjaga dan menyadari bahwa keberadaan hutan merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang sangat penting, seperti kenyamanan lingkungan, pemenuhan kebutuhan air, dan sekaligus dapat meningkatkan taraf hidup.
Sementara itu, Dadang Supriatna mengatakan bahwa Sungai Citarum harus direvitalisasi karena pada saat hujan dengan curah hujan yang tinggi akan menyebabkan rawan terhadap terjadinya banjir, seperti di daerah Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Rancaekek, Kecamatan Cicalengka, dan Cikancung, serta pada daerah-daerah yang lainnya.
“Revitalisasi itu berupa penghijauan di lahan kritis, jadi kami fokus terhadap hutan-hutan gundul untuk ditanami pohon terutama di Hulu Cisanti dan sekitarnya,” ujar Dadang.
Tisna Umaran mendukung pernyataan Bupati Dadang, dengan mengatakan bahwa untuk menyelesaikan banjir Citarum harus ada integrasi fisik antara infrastruktur penanganan banjir dengan kegiatan nonfisik seperti penanaman pohon dan penanganan sampah yang mencemari Sungai Citarum. (Kom-PHT/Bds/Sgy)