KEDU SELATAN, PERHUTANI (31/05/2024) | Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan bersama Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah VIII serta instansi terkait melaksanakan rapat pembahasan terkait perubahan iklim yang diadakan bertempat di kabupaten Kebumen, Kamis (30/05).
Hadir jajaran Perhutani KPH Kedu Selatan antara lain Wakil Administratur, segenap Asper di wilayah KPH Kedu Selatan, Kepala CDK VIII, segenap Penyuluh Kehutanan, Kelompok Tani Hutan (KTH) dalam wilayah CDK VIII serta lembaga terkait.
Administratur Perhutani KPH Kedu Selatan melalui wakilnya, Ayurani Prasetiyo bersama Asper di wilayahnya menyampaikan Perhutani turut berupaya mendukung pemerintah dalam mengantisipasi bencana maupun mencegah kerusakan lingkungan. “Antara lain dengan kegiatan penanaman kembali atau reboisasi, memberikan arahan dan pembinaan kepada pengelola lahan hutan (pesanggem) untuk tidak menggunakan racun pembasmi rumput. Perhutani juga senantiasa bersinergi dengan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) serta instansi terkait misal TNI, POLRI jika suatu saat terjadi bencana,” jelasnya.
Lebih lanjut Ayu berharap kegiatan ini menambah pemahaman ke segenap stakeholder dalam upaya pencegahan yang mesti dilakukan, agar dalam pengelolaan Sumber Daya Alam dapat memberikan manfaat ekonomi namun tidak merusak lingkungan.
Kepala Seksi Penyuluhan, Perlindungan dan Pemanfaatan Hutan CDK VIII, Amin Wahyudi dalam paparannya menjelaskan bahwa aktifitas manusia baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja serta dilakukan terus menerus seperti penebangan pohon, pemakaian kendaraan bermotor maupun mesin-mesin pabrik, penggunaan alat-alat rumah tangga, penangkapan ikan atau hewan secara berlebihan, pengelolaan lahan yang tidak memperhatikan lingkungan dapat berakibat memburuknya kualitas lingkungan yang bisa berdampak antara lain perubahan iklim ekstrim maupun bencana alam. “Atau dengan kata lain aktifitas antropogenik. Untuk itu pada rapat pembahasan kali ini kita bersama-sama bahas upaya-upaya yang mesti dilakukan agar dampak aktifitas antropogenik tidak semakin parah,” pungkasnya. (Kom-PHT/Kds/Rwi)
Editor: Tri
Copyright © 2024