MADURA, PERHUTANI (30/08/2022) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bangkalan mengadakan rapat sosialisasi dan evaluasi pengembangan wisata rintisan Bukit Geger Bangkalan bertempat di kantor Perhutani KPH Madura di Pamekasan, Selasa (30/08).

Administratur Perhutani KPH Madura Kelik Djatmiko mengatakan, bahwa acara ini untuk melakukan evaluasi perjanjian kerjasama wisata rintisan antara Perhutani dan BumDes Desa Geger Kabupaten Bangkalan.

Menurutnya dari hasil evaluasi ini akan digunakan sebagai dasar untuk perbaikan kemajuan pengelolaan wisata yang lebih baik lagi, karena dengan adanya evaluasi ini bisa menjadi bahan untuk dapat mengelola wisata lebih profesional, katanya.

Seperti halnya ciri khas yang ada di wisata tersebut itu adalah menjadi daya tarik bagi orang lain dengan Branding wisata religi, sehingga nantinya kita tonjolkan juga sesuai brandingnya jadi semua aktivitas yang ada disana dapat mendukung sesuai branding yang ada, harapannya bagi pengelola wisata mempunyai harapan yang lebih besar untuk menjadikan pariwisata andalan yang bisa berkembang di Kabupaten Bangkalan,” tambah Kelik.

Kepala Disbudpar Kabupaten Bangkalan, Moh. Hasan Faisol mengatakan, kawasan milik Perhutani yang ada di kabupaten Bangkalan ada banyak yang berpotensi untuk wisata.

Untuk itu kami akan mengoptimalkan pengembangan sarana, fasilitas dan spot guna meningkatkan antusias pengunjung agar lebih tertarik datang ke lokasi wisata, tentunya kami akan menambahkan konsep karakteristik alam dan budaya Madura.

Seperti halnya wisata di Bangkalan yang paling menonjol yaitu wisata religi, itu yang paling kami andalkan karena kebanyakan orang yang datang berkunjung ke Bangkalan rata-rata ke wisata religi,” katanya.

Mewakili teman-teman pengelola wisata bukit Geger berharap konsep pengembangan wisata ini lebih ke konsep alam dan budaya yang memiliki karakter ciri khas Bangkalan, seperti contoh misalkan nantinya petugas wisata menggunakan baju adat Bangkalan, penyambutan pengunjung menggunakan bahasa Madura, kuliner dan lain sebagainya sehingga dapat memberikan daya tarik bagi para pengunjung dengan ke khasan Maduranya,” tambahnya. (Kom-PHT/Mdr/Jep)

Editor : Uan

Copyright © 2022