SUKABUMI, PERHUTANI (15/07/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sukabumi menerima kegiatan kunjungan dan penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait Co-firing di kawasan Perhutani KPH Sukabumi wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Hanjuang Selatan pada hari Jum’at (12/07).

Co-firing merupakan metode penggabungan bahan bakar fosil dengan biomassa dari limbah tumbuhan seperti serbuk gergaji, sekam padi, dan bahan organik lainnya. Tujuan utamanya adalah mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil yang semakin langka dan mahal, serta mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim global.

Penelitian ini merupakan kelanjutan dari kerja sama antara Perum Perhutani bersama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang dimulai sejak Januari 2021 dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) pada Juli 2021 untuk pengembangan industri Biomassa dalam Co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

Acara penelitian tersebut dihadiri oleh Kepala Sub Seksi Perencanaan Budi Hermawan Perhutani KPH Sukabumi mewakili Administratur KPH Sukabumi Arif Marghana, Anggota Perhutani Forest Institute (PeFi) Iwan, serta tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional yaitu Satria Astana sebagai Peneliti Ahli Utama dan Lutfy Abdulah sebagai Peneliti Ahli Madya, Samuel Fery Purba sebagai Peneliti Ahli Muda, dan Wesman Endom sebagai Peneliti Eks Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)

Administratu KPH Sukabumi, Arif Marghana ditempat terpisah menyambut baik kegiatan penelitian ini, ia pun menyatakan, “Kami Perhutani KPH Sukabumi menantikan momen penting ini. Tanaman Biomassa yang kami tanam kini telah siap menjadi pendukung utama dalam penelitian yang sedang dilaksanakan.”

 Satria Astana pun mengungkapkan, “Dengan persiapan matang dari Perum Perhutani, kami berharap penelitian ini berjalan lancar sehingga implementasi Co-firing dapat segera dilakukan pada PLTU yang ada.”

Penelitian ini diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi Co-firing di Indonesia, yang akan berdampak positif pada diversifikasi energi dan perlindungan lingkungan. (Kom-pht/SMI/Chend)

Editor: EM

Copyright © 2024