BOGOR, PERHUTANI (22/03/2025) | Perum Perhutani menghadiri kegiatan penanaman bersama Menteri Kehutanan Republik Indonesia dalam rangka mendukung target Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 serta upaya penanggulangan bencana hidrometeorologi. Kegiatan ini berlangsung di lahan PT Perkebunan Nusantara I Regional 2, Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (22/03).

Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro, Direktur Operasi Perum Perhutani Natalas Anis Harjanto, serta Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Yudha Suswardhanto. Turut hadir perwakilan PTPN I Regional 2, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Areal Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor dipilih sebagai lokasi penanaman karena wilayah ini merupakan daerah hulu yang berperan penting dalam menopang ketersediaan air serta mengatur tata air untuk wilayah Jakarta, Jawa Barat, hingga Banten.

Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, menegaskan bahwa aksi penanaman ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian ekosistem hutan.
“Hari ini, bibit yang sudah disiapkan sebanyak 50.000, yang mungkin bisa mengcover sekitar 200-300 hektare, bergantung pola tanamnya,” ujar Raja Juli Antoni sebagaimana dikutip dari laman resmi Kementerian Kehutanan RI. 

“Jadi pada dasarnya, kami terus akan bekerja untuk menghijaukan DAS kita, sekaligus tadi memastikan bahwa pohon yang kita tanam, lebih banyak dari yang ditebang,”  tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Yudha Suswardhanto, menyampaikan bahwa Perhutani berkomitmen penuh dalam mendukung program penghijauan ini sebagai bagian dari tanggung jawabnya dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

“Perhutani selalu berupaya untuk mendukung program pelestarian lingkungan melalui aksi nyata seperti ini. Penanaman pohon tidak hanya membantu dalam upaya mitigasi perubahan iklim, tetapi juga meningkatkan keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini,” ungkap Yudha Suswardhanto.

Aksi penghijauan ini menargetkan penanaman sedikitnya 50.000 bibit pohon yang bertujuan untuk menghijaukan kembali lahan yang telah terdegradasi. Program ini juga menjadi bagian dari langkah konkret dalam mengurangi emisi karbon, mencegah bencana lingkungan seperti banjir dan tanah longsor, serta meningkatkan daya dukung ekosistem hutan.

Melalui sinergi dan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan program ini dapat membawa manfaat nyata bagi lingkungan serta mendukung pencapaian target FOLU Net Sink 2030, yang menjadi salah satu upaya strategis Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih lestari.(Kom-pht/DivreJanten/Ga) 

Editor : EM
Copyright©2025