PANGANDARAN, PERHUTANI (13/12/2024) | Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten menghadiri kegiatan Reintroduksi Banteng Jawa (Bos javanicus) yang dilaksanakan di Cagar Alam Pananjung Pangandaran oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan Republik Indonesia (Kemenhut) pada Rabu (11/12).
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, beserta jajaran; Direktur Jenderal KSDAE, Satyawan Pudyatmoko; Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Yudha Suswardhanto, beserta jajaran; Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata; Founder Taman Safari Indonesia, Hadi Manansang; serta tamu undangan lainnya.
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, dalam sambutannya menjelaskan latar belakang reintroduksi Banteng Jawa di Pangandaran. Menurutnya, Banteng Jawa pertama kali di reintroduksi pada tahun 1922 pada masa penjajahan Belanda, namun populasinya mengalami penurunan drastis setelah letusan Gunung Galunggung pada tahun 1982. Pada tahun 1970-an, tercatat hanya sekitar 60-70 ekor banteng, namun pada tahun 2023, banteng sudah tidak ditemukan lagi di kawasan tersebut. Program reintroduksi ini bertujuan untuk menjaga dan mengembangkan kembali populasi banteng Jawa khususnya di daerah Pangandaran.
Pada kesempatan yang sama, Yudha Suswardhanto, Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan reintroduksi yang dilakukan oleh BKSDAE. Sejalan dengan arahan Menteri Kehutanan, Perhutani juga berkomitmen untuk menjaga keseimbangan keanekaragaman hayati dan melestarikan spesies yang terancam punah melalui berbagai program pelestarian hutan yang dilaksanakan bersama dengan stakeholder dan masyarakat sekitar kawasan hutan Perhutani.
Lebih lanjut, ia pun menjelaskan bahwa disekitar kawasan Cagar Alam Pananjung Pangandaran juga terdapat Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran yang dikelola oleh Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pangandaran. Diharapkan, dengan adanya reintroduksi Banteng Jawa di Cagar Alam Pananjung Pangandaran, hal ini dapat menjadi daya tarik wisata baru bagi TWA Pangandaran dan turut meningkatkan kunjungan wisata ke Pangandaran.
Dalam kegiatan reintroduksi ini, empat ekor Banteng Jawa (Bos javanicus) yang terdiri dari dua jantan dan dua betina dilepasliarkan. Banteng-banteng tersebut diperoleh dari Taman Safari Indonesia. Selain itu, pada kesempatan yang sama, dilakukan pula pelepasliaran dua ekor Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus) dan dua ekor Landak Jawa (Hystrix javanica), sebagai bagian dari upaya konservasi dan perlindungan satwa liar yang terancam punah.(Kom-PHT/DivreJanten/Ga).
Editor:EM
Copyright©2024