MADURA, PERHUTANI (02/09/2022) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura melaksanakan program Perhutani mengajar dengan memberikan materi tentang teknis membuat persemaian untuk menanam bibit kayu dan buah-buahan yang berlangsung di Taman Kanak-Kanak (TK) Tunas Rimba I Madura di Pamekasan, Jum’at (02/09).

Administratur Perhutani KPH Madura, Kelik Djatmiko menyampaikan, bahwa program Perhutani mengajar merupakan bentuk kepedulian untuk mencintai lingkungan sejak dini tidak hanya teori, akan tetapi juga TK Tunas Rimba l di KPH Madura harus membuat karya nyata dengan cara membuat persemaian.

Bila nanti apa yang disemaikan ini sudah jadi bibit, agar supaya ditanam dirumahnya masing-masing, dengan begitu anak-anak bisa merawat minimal dengan menyiram tanaman mereka setiap hari, katanya.

Jenis-jenis yang ditanam berupa tanaman jenis kayu maupun buah-buahan diantaranya yaitu Jati, Mahoni, Apokat, Jeruk, Sawo dan Kelengkeng.

Harapannya TK Tunas Rimba I Madura punya ciri khas tersendiri dari TK yang lain. Adanya materi terkait dengan pengenalan lingkungan dan karya nyatanya, ke depan semangat anak-anak TK Tunas Rimba l Madura untuk lebih mengenal potensi alam sekitar dapat selalu terpupuk hingga tumbuh menjadi generasi yang kreatif dan peduli lingkungan.

“Anak-anak kita bagi menjadi lima tim, dan tiap tim dipandu satu pendamping untuk membantu kesulitan anak-anak dalam proses pengisian kantong plastik atau polybag, agar mereka benar-benar tahu dan mengerti cara penyiapan untuk menanam bibit secara langsung mereka praktek bagaimana mencampurkan bahan-bahan meliputi tanah, sekam, pupuk kandang hingga penataan ke bedeng sapih,” imbuh Kelik.

Sementara itu, Kepala Sekolah TK Tunas Rimba I Madura Siti Saadah mengatakan terima kasih kepada Administratur Perhutani KPH Madura selaku ketua pembina atas kepeduliannya dan selalu berkenan untuk memberikan bimbingan ilmu tentang kehutanan, pembelajaran cara menanam yang benar ini dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan jiwa anak untuk menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan mulai dari kecil.

“Sejak dini kegiatan anak-anak harus diisi dengan kegiatan positif agar tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif akibat perkembangan zaman pada era digitalisasi saat ini, anak kecil lebih mudah diatur dan mudah menangkap terhadap ilmu yang diajarkan dengan praktek langsung dilapangan,” tutupnya. (Kom-PHT/Mdr/Jep).

Editor : Uan

Copyright © 2022