BANDUNG, PERHUTANI (29/08/2023) | Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten hadir dalam kegiatan kerja sama Pentahelix untuk reboisasi dan revitalisasi lahan kritis Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, bertempat di lokasi persemaian Ciminyak, pada hari Selasa (29/08).

Kegiatan ini merupakan salah satu agenda kunjungan kerja Menteri Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi  Luhut Binsar Pandjaitan dalam meninjau kerja sama Pentahelix pada pelaksanaan reboisasi dan revitalisasi lahan kritis DAS Citarum di lokasi persemaian Ciminyak. Adapun jenis tanaman dalam kegiatan reboisasi tersebut yaitu tanaman jabon, eucalyptus, sengon, gmelina, manglid, suren, alpokat, cengkeh, kopi, petai, dan sawo. 

Hadir pada kegiatan tersebut dihadiri oleh Menteri Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beserta jajaran, Pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktur Perum Perhutani Bidang Perencanaan dan Pengembangan Endung Trihartaka, Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Asep Dedi Mulyadi, Pemerintah Daerah Bandung, Pihak PT Perkebunan Nusantara VIII, President Director PT AstraZaneca Indonesia Sewhan Chon, serta tamu undangan yang hadir lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan reboisasi disepanjang DAS Citarum diharapkan dapat menghijaukan kembali lahan kritis. 

“Diharapkan semua unsur yang terlibat ikut mengawal dalam kegiatan ini, supaya tidak terjadi pemangkasan cabang dan penebangan hutan yang mengakibatkan deforestasi kembali (lahan menjadi kritis kembali),” jelasnya.

Asep Dedi Mulyadi pun menjelaskan bahwa terdapat wilayah kelola kawasan hutan Perum Perhutani yang ada di sepanjang DAS Citarum.  Dalam mengurangi lahan kritis, Perum Perhutani pun berupaya melakukan rehabilitasi hutan dan lahan.

“Dalam hal ini Perum Perhutani pun berupaya dengan melakukan rehabilitasi hutan lindung DAS Citarum. Rehabilitasi hutan lindung telah dilakukan sejak tahun 2018 dengan data hingga 2022 sejumlah 8.574,89 Ha. Dengan berbagai jenis tanaman seperti tanaman pokok, tanaman Multy Purpose Tree Species (MPTS), dan tanaman pagar,” jelasnya. 

(Kom-PHT/Divre/Ga)

Editor: YR

Copyright@2023