KEDU SELATAN, PERHUTANI (25/07/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan melakukan komunikasi sosial dengan Masyarakat Desa Hutan (MDH) guna memaksimalkan pengelolaan kawasan hutan dengan kerja sama tanaman agroforestry di Pagedongan kabupaten Banjarnegara, Selasa (23/07).

Hadir pada kegiatan ini Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Watubelah Kasidi, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rimba Utama Mukodim, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kembang Emas, serta perwakilan warga Pagedongan.

Administratur KPH Kedu Selatan Usep Rustandi melalui Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Banjarnegara, Supriyono, menyampaikan bahwa luas kawasan hutan pangkuan Desa Pagedongan kurang lebih lima ratus hektare, dengan tanaman pokok kehutanan damar dan pinus.

“Dalam upaya turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kami mengajak warga untuk menanam tanaman agro sebagai tanaman sela maupun tanaman tepi melalui skema kerjasama. Untuk saat ini, kerja sama yang sudah berjalan adalah penanaman tanaman cincau, sedangkan yang sedang dirintis adalah kerja sama penanaman tanaman durian lokal,” jelasnya.

Ia juga berharap dengan adanya kerja sama ini, pengelolaan hutan dapat maksimal sehingga memberi manfaat ekonomi bagi pihak-pihak yang terlibat, baik warga desa hutan maupun Perhutani sebagai Badan Usaha Milik Negara pengelola hutan.

Ketua LMDH Rimba Utama Mukodim pada kesempatan tersebut menyampaikan siap mendukung dan menggali potensi yang ada dalam kawasan hutan pangkuan desa Pagedongan. Agroforestry durian lokal memungkinkan dikembangkan di wilayah ini. Dengan pengembangan budidaya agroforestry diharapkan dapat menambah penghasilan warga Pagedogan.

Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) dari LSM Kembang Emas Banjarnegara, Gianluca Rey Polandha, mengaku siap mengawal pengembangan potensi agroforestry di desa hutan Pagedongan. “Kami siap membantu dan mendampingi agar pelaksanaan program tersebut segera terealisasi dan berjalan lancar,” pungkasnya. (Kom-PHT/Kds/Rwi)

Editor: Tri

Copyright © 2024