PADANGAN,  PERHUTANI (27/07/2024) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Padangan bekerja sama dengan PT. BIMN melakukan groundchecking kesesuaian lahan untuk budidaya talas beneng di BKPH Tobo pada Sabtu (27/07).

Calon investor dari PT. BIMN yang diwakili Direktur Operasi M. Fahri dan Manajer Keuangan Angraini, melakukan pengecekan kesesuaian lahan di Petak 23I RPH Donan BKPH Tobo, yang memiliki luas 10,10 hektar dengan tanaman jati tahun 2001 dan jarak tanam 6×1 meter. Mereka didampingi oleh Asper/KBKPH Tobo Edy Trihantono dan KRPH Donan Imam Basuki.

Kepala KPH Padangan melalui Kepala BKPH Tobo, Edy Trihantono, menyampaikan bahwa talas beneng memiliki potensi bisnis yang menjanjikan untuk dikembangkan di BKPH Tobo. “Saya amati di media sosial bahwa talas beneng menjadi potensi bisnis yang menjanjikan untuk dikembangkan di BKPH Tobo. Semoga ke depan dapat tumbuh dengan baik dan bisa saling melengkapi untuk kelestarian hutan,” ujarnya.

Direktur Operasi PT. BIMN, M. Fahri, menjelaskan bahwa ujicoba pemanfaatan lahan di bawah tegakan seluas 10 hektar dengan alokasi sharing Perhutani sebesar 30% dari hasil panen akan menghasilkan panen daun per bulan sebanyak 0,5 kg per pohon atau setara 40 ton dari luas 10 hektar. “Dengan asumsi kerjasama selama tiga tahun, diperoleh panen efektif selama 20 bulan dan Perhutani mendapatkan sharing sebanyak 12 ton per bulan,” jelasnya.

Hasil pemeriksaan kesesuaian lahan dari PT. BIMN dianggap memenuhi syarat dan akan dibahas lebih lanjut dalam rapat internal PT. BIMN untuk kemudian direncanakan kerjasama ujicoba pemanfaatan lahan di bawah tegakan. Kerjasama ini kedepannya diharapkan dapat menjadi awal dari kerjasama yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. (Kom-PHT/Pdg/SA)

Editor:Lra
Copyright©2024