Perhutani Perhutani Pasuruan bersama Bupati Mojokerto Hadiri Ruwat Agung Petirtaan Jolotundo |

PASURUAN, PERHUTANI (25/07/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Huatan (KPH) Pasuruan mendukung pelaksanaan Kirab Budaya dan Ruwat Agung Petirtaan Jolotundo, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, yang merupakan agenda rutin tahunan, daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Ruwat Agung diawali Kirab Budaya Nusantara dan pertunjukan Tari Mayang Bantengan, arak-arakan gunungan dilanjutkan ritual ujub sesaji dan ritual manunggaling tirta, Mojokerto, Senin (24/07).

Wisata Petirtaan Jolotundo berada di Petak 4B, wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Seloliman, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Penanggungan, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan secara administratif masuk dalam Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Acara tersebut dihadiri Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati bersama jajaran, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopincam) Trawas, Administratur Perhutani Pasuruan diwakili Kepala Sub Seksi (KSS) Hukum Kepatuhan dan Komunikasi Perusahaan Ngatemin.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dalam kesempatan itu menyatakan, “Mudah-mudahan semua yang sudah dilakukan oleh leluhur kita, merupakan suatu kebaikan. Kita bisa mewarisi budaya ini dengan baik, dan kita jaga dengan baik, sehingga bisa kita wariskan kepada anak cucu kita agar lestari,” katanya.

“Alhamdulillah tahun ini kita masih bisa menyelenggarakan kegiatan Ruwat Agung Petirtaan Jolotundo. Semoga tiap tahunnya kita bisa melaksanakan kegiatan ini, dan senantiasa diberikan rizky yang berkah. Saya berharap seluruh masyarakat untuk melestarikan adat istiadat dan kebudayaan warisan leluhur seperti Ruwat Agung ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Administratur Perhutani Pasuruan, melalui KSS HKKP Ngatemin mengatakan, “Kami dari pihak Perhutani siap mendukung dan melestarikan acara Kirab Budaya dan Ruwat Agung Petirtaan Jolotundo supaya tradisi turun-temurun itu tidak terkikis oleh jaman dan bisa terus diwariskan kepada generasi berikutnya,” katanya

“Kami harap agar generasi millenial mengerti akan budaya dan tradisi tersebut, karena dengan acara itu tentunya juga bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Jolotundo. Semoga dengan dilakukannya kegiatan tersebut bisa meningkatkan kunjungan wisata di sini, sekaligus menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara,” tutupnya. (Kom-PHT/Psu/Fas)