Budidaya rempah atau empon-empon dan jagung mulai dilirik Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan untuk meningkatkan hasil hutan dari sektor non kayu. Selama ini, hasil hutan berupa kayu masih mendominasi kegiatan usaha KPH Mantingan.
Wakil Administratur KPH Mantingan Moch Rizqon SHut menyebutkan, budidaya empon-empon jenis kapulaga kini sudah dimulai di wilayah hutan Desa Pelemsari, Kecamatan Sumber. Kegiatan budidaya kapulaga ini, lanjut dia, dilakukan dengan menggandeng anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ngudoroso dari desa setempat.
“Budidaya kapulaga ini masih berrsifat percobaan. Kami membuka demplot (demonstration plot – Red) pada lahan hutan seluas 2 hektare untuk usaha budidaya ini,” jelasnya, Minggu (13/2).
Dia menambahkan, budidaya empon-empon jenis kapulaga dipilih mengingat serapan pasar empon-empon jenis ini masih sangat tinggi. Kapulaga dikenal memiliki aroma khas sehingga kerap digunakan untuk penyedap rasa. Tak jarang, tanaman ini juga digunakan untuk pereda gangguan tenggorokan.
Kandungan minyak atsirinya bermanfaat untuk pengencer dahak atau ekspektoran. Rizqon menyebutkan, beberapa pabrik jamu besar siap menyerap produksi kapulaga. “Kegiatan ini baru dimulai awal tahun 2011. Kami masih terus menggali potensi hutan non kayu, seperti budidaya empon-empon dan tanaman lainnya,” jelasnya.
Terkait rencana budidaya jagung, lanjut dia, hingga kini masih terus dibahas di tingkat Unit I Jawa Tengah. Meski harus mengalokasikan lahan khusus untuk usaha budidaya non kayu, pihaknya menegaskan tak akan mengganggu populasi tanaman inti seperti jati dan kayu rimba lainnya.
Rizkon menambahkan, usaha budidaya yang melibatkan warga anggota LMDH ini juga menjadi salah satu langkah untuk menekan angka pencurian kayu di wilayah hutan milik Perhutani. Dengan warga memiliki penghasilan sendiri, mereka tak lagi masuk dan merambah wilayah hutan, apalagi sampai melakukan pembalakan liar.
Media : INTERNET
Website : SUARAMERDEKA.COM
Link :http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/02/13/77841/Perhutani-Rintis-Budidaya-Kapulaga
Tanggal : Sabtu, 13 Februari 2011| 14:18 WIB
Penulis : Saiful Annas / CN26 / JBSM