PEKALONGAN BARAT, PERHUTANI (08/10/2021) | Menyambut peringatan Hari Pahlawan Nasional yang jatuh pada tanggal 10 November Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat turut mendampingi Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo meresmikan Tugu Perjuangan Bukit Gambangan Dusun Gondang Desa Banyumudal yang berada di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Moga Petak 27, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Moga, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Sabtu (06/10).
Pada peresmian tugu perjuangan ini, hadir Wakil Administratur KPH Pekalongan Barat Rani Maharto, Danlanal Tegal Komandan Pangkalan Angkatan Laut Letkol Mar. Ridwa Aziz, Ketua Umum Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan (DHCBPK) 45 Luruh Sayono, jajaran Forkompimda Kabupaten Pemalang, Forkompimca Moga, sejumlah Kepala Sekolah, tokoh pejuang, perwakilan dari Pemuda dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) serta masyarakat setempat.
Administratur KPH Pekalongan Barat melalui wakilnya, Rani Maharto berharap masyarakat dan penggunjung obyek wisata ini bisa mentauladani nilai-nilai juang dan sejarah yang diwariskan oleh para pahlawan bangsa.
“Semoga destinasi wisata alam yang sudah ada sebelumnya akan semakin di minati,” pungkasnya.
Sementara itu, sesaat sebelum melaksanakan pengguntingan pita, Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo mengatakan hal ini adalah salah satu wujud rasa hormat dan penghargaan terhadap para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan tanah air.
“Dengan diresmikannya Monumen Gambangan ini diharapkan semangat dan pengorbanan para pahlawan dapat memotivasi anak bangsa,” ujarnnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DHCBPK 45, Luruh Sayono mengucapkan terima kasih pada Perhutani dan semua pihak yang telah berperan dalam pembangunan Monumen Gambangan tersebut.
“Monumen Gambangan didirikan sebagai penghargaan untuk mengenang pertempuran 11 Oktober 1947 pada Agresi Militer Belanda pertama yang pernah terjadi di wilayah ini. Saat pertempuran di Gunung Gambangan pada saat itu, para pejuang berhasil memukul mundur serdadu Belanda, namun Kapten Laut Petrus A Rorong dan beberapa dari Kesatuan Angkatan Laut serta warga sipil gugur dalam peristiwa tersebut,” jelasnya. (Kom-PHT/Pkb/Gwn)