PIKIRAN-RAKYAT.COM (02/10/2024) | Pembangunan infrastruktur tol menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia dalam meningkatkan konektivitas antar daerah. Salah satu proyek strategis nasional yang tengah dikerjakan adalah Tol Probolinggo-Banyuwangi. PT Jasa Marga berkolaborasi dengan Perhutani Probolinggo untuk memastikan pembangunan ini dapat berjalan dengan lancar, dengan harapan tahap pertama proyek ini bisa diselesaikan pada akhir tahun 2024.

Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Probolinggo bersama PT Jasa Marga Persero Tbk terus bersinergi dalam proyek pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi. Kerja sama ini dilakukan untuk memastikan kelancaran pembangunan infrastruktur tol dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan, terutama di kawasan hutan yang dilalui proyek tersebut. Kegiatan kunjungan yang berlangsung baru-baru ini dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Wakil Administratur Subkesatuan Pemangkuan Hutan Probolinggo, Sam Charles, serta Kepala Seksi Perencanaan, SDH, dan Kepala Subseksi Hukum Kepatuhan Agraria dan Komunikasi Perusahaan, Hendra Ayuli.

Sebagai pengelola kawasan hutan yang dilintasi jalur tol, Perhutani Probolinggo memiliki peran sentral dalam memastikan bahwa pembangunan infrastruktur ini tidak mengganggu kelestarian hutan dan lingkungan sekitarnya. Kepala Perhutani KPH Probolinggo, Aki Leader Lume S Hud, menjelaskan bahwa sinergi dengan Jasa Marga dilakukan dengan pendekatan yang berorientasi pada pengelolaan lingkungan dan keberlanjutan. Pihaknya mendukung penuh proyek tol, tetapi tetap menjaga keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan kelestarian kawasan hutan.

Perhutani juga berperan dalam mengawasi penggunaan lahan serta mitigasi dampak lingkungan yang mungkin timbul dari proyek ini. Direktur Teknik 1 PT Jasa Marga Probolinggo-Banyuwangi, Erik Januar, menekankan pentingnya kerja sama dengan Perhutani dalam proses konstruksi tol yang melewati kawasan hutan.

PT Jasa Marga berkomitmen untuk mematuhi undang-undang dan peraturan lingkungan hidup serta kehutanan. Perusahaan juga telah merencanakan berbagai upaya kompensasi, seperti program penghijauan dan konservasi untuk menggantikan lahan hutan yang terdampak oleh proyek ini. Selain itu, kedua pihak telah menyusun rencana strategis yang mencakup pemantauan intensif selama proses pembangunan dan implementasi kebijakan reboisasi di kawasan hutan yang terkena dampak.

Kerja sama ini juga akan melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan restorasi lingkungan guna menciptakan rasa kepemilikan dan partisipasi aktif dalam menjaga ekosistem hutan.

Dampak Ekonomi dan Pariwisata

Proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi wilayah, terutama dalam mempermudah distribusi barang dan jasa serta mendorong sektor pariwisata di kawasan Probolinggo dan Banyuwangi. Namun, baik Perhutani maupun Jasa Marga menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan kelestarian lingkungan demi keberlanjutan jangka panjang.

Manajer PT Adikarya, Cujuk Pujo Asmoro, menjelaskan bahwa proyek pembangunan Tol Probowangi tahap 1 terbagi dalam beberapa seksi. Seksi 1 mencakup Kecamatan Gending hingga Keraksaan sepanjang 88 km, seksi 2 mencakup Keraksaan hingga Python sepanjang 11,20 km, dan seksi 3 mencakup Python hingga Besuki sepanjang 25,60 km. Pengerjaan konstruksi jalan tol Probowangi seksi 1 terus dilakukan, mencakup pekerjaan tanah dasar, rigid performance, dan pengecoran jembatan. Proyek ini ditargetkan tuntas pada akhir 2024 mendatang.

Sumber : pikiran-rakyat.com