KOMPAS.COM, MALANG (25/7/2016) | Bupati Malang Rendra Kresna mengungkapkan keinginannya untuk mengembangkan destinasi wisata di wilayah yang dipimpinnya itu seperti Lombok, Nusa Tenggara Barat, apalagi pantai-pantai yang ada di kabupaten itu tidak kalah indahnya dengan pantai di Bali maupun Lombok.
“Kami ingin mengembangkan dunia pariwisata di Kabupaten Malang ini seperti Lombok yang menjadi daerah tujuan wisata utama bagi wisatawan asing. Kalau ingin mengejar Bali, rasanya susah karena Bali sudah dikenal ratusan tahun lalu, sedangkan Malang baru dikenal 10 tahun terakhir ini,” kata Rendra di Malang, Jawa Timur, Minggu (24/7/2016).
(BACA: Bupati Malang: Suatu Saat Malang Jadi “Obat Stres” Wisatawan)
Apalagi, lanjut Rendra, Kabupaten Malang menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata Nusantara (Nasional). Untuk mewujudkan itu semua, Pemkab Malang menggandeng Indonesia Tourism Development Coorporation (ITDC) dan PT Intelegensia Grahatama (IGT).
Menurut Rendra, untuk menjadi destinasi wisata andalan, Kabupaten Malang sudah memiliki konektivitas yang mumpuni, seperti jalur penerbangan yang ditunjang dengan Bandara Abdul Rachman Saleh, jalur darat bisa dengan kereta api dan jalur laut, bisa melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang jaraknya tidak jauh dari Malang.
Rendra mengatakan “grand design” pariwisata tersebut juga sudah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) lima tahunan. Sebagai titik awal, pengembangan pariwisata di Kabupaten Malang akan dimulai dari Singosari dan selanjutnya meluas ke seluruh wilayah kabupaten.
“Harapan kami, dunia pariwisata Kabupaten Malang akan lebih maju daripada Lombok, khususnya Lombok Utara yang baru selesai dikembangkan ITDC, karena potensi di Kabupaten Malang tak kalah indah dan menarik, apalagi Kabupaten Malang bisa ditempuh dari jalur mana pun,” urainya.
Di wilayah selatan, menurut Rendra, Kabupaten Malang memiliki sederetan pantai yang indah, dengan akses Jalur Lintas Selatan (JLS) dan Bandara International yang akan dibangun di Purboyo, Kecamatan Bantur. Sedangkan, di wilayah Timur, terdapat kawasan Bromo-Tengger-Semeru dan didukung kawasan wisata desa di Kecamatan Poncokusumo dan Tumpang.
“Kepariwisataan di Kabupaten Malang tidak ada kendala untuk dikembangkan. Kami punya wisata alam, religi, peninggalan sejarah. Paling tidak 10 tahun ke depan, pariwisata Kabupaten Malang sudah mampu berkembang, minimal sama dengan Lombok,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara mengatakan ada sejumlah pantai yang sudah dibidik untuk pengembangan destinasi wisata, namun sebelumnya akan dipetakan terlebih dahulu sesuai potensinya, seperti pantai konservasi, pengembangan mangrove dan produksi ikan.
Ia mengatakan grand design wisata di Kabupaten Malang nantinya adalah adanya wisata laut akan dilengkapi dengan restoran yang memanfaatkan perahu layak pakai, dilengkapi dermaga di pantai yang memiliki kedalaman cukup untuk bersandarnya perahu besar.
“Pak bupati (Rendra Kresna) inginnya kita punya wisata laut yang lengkap. Namun, kendalanya laut itu kan ada di wilayah Perhutani, jadi untuk pengembangan harus koordinasi dengan mereka. Kami sudah konsultasi dan Perhutani Jatim sangat mendukung,” kata Made Arya Wedanthara.
Tanggal : 25 Juli 2016
Sumber : Kompas.com