PIKIRAN-RAKYAT.COM (2/12/2017) | Kapolda Jabar Agung Budi Maryoto berkomitmen menjaga kelestarian alam di Jawa Barat. Kapolda pun mengapresiasi upaya jajaran Polres Bandung yang telah melakukan upaya rehabilitasi lahan kritis secara serentak di wilayah hukum Polres Bandung bersama pemerintah daerah, instansi terkait, dan elemen masyarakat.
Demikian diungkapkan Kapolda Jabar di sela-sela pelaksanaan program penanaman 3 juta bibit pohon di kawasan hutan lindung KPH Bandung Selatan di Blok Waas, Desa Sugihmukti Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung, Sabtu, 2 Desember 2017.
Dalam kesempatan itu, kapolda secara simbolis memberikan benih pohon kepada para anggota kepolisian di jajaran Polres Bandung. Diharapkan, melalui kegiatan penghijauan yang aecara masif dilakukan, kelestarian alam di tanah Jawa Barat khususnya di Kabupaten Bandung segera terwujud.
“Bencana banjir dan longsor seolah-olah menjadi hal rutin yang biasa terjadi di Kabupaten Bandung. Ini harus bisa kita cegah (banjir dan longsor). Saya sependapat dengan pak bupati, kita menanam (pohon) ini juga harus bisa mendidik masyarakat sebagai aspek dari sumber daya manusianya agar bisa mengubah adanya kebiasaan menanam sayur di lahan yang mempunyai elevasi tebing curam. Saya juga mengapresiasi bantuan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Bandung yang akan membantu menyalurkan satu juta pohon kopi jenis arabika,” ungkap kapolda seraya menginstruksikan jajaran Polres Bandung terus melakukan pengawasan bibit pohon yang ditanam tersebut.
Dikatakan Agung, manfaat penanaman pohon yang bersifat ekonomis di lahan kritis ini, tentunya tidak bisa langsung dirasakan dalam waktu dekat. Akan tetapi, lanjut Agung, manfaat itu akan dirasakan beberapa tahun kemudian dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu, upaya pelestarian pun dapat terus terjaga. Sehingga, diharapkan tidak ada lagi bencana longsor dan banjir yang kerap terjadi di Kabupaten Bandung ini.
“Saya bersama Pangdam III/Siliwangi beserta Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bersepakat dengan kementerian terkait untuk mengembalikan kerusakan lingkungan yang terjadi di Jawa Barat. Kami berkomitmen agar alam Jawa Barat ini kembali lestari. Bahkan saya telah menugaskan jajaran saya untuk menyusuri sepanjang aliran Sungai Citarum, pabrik mana yang membuang limbahnya sembarangan ke Sungai Citarum,” kata dia.
Sementara itu, diakui Bupati Bandung Dadang M. Naser, penanganan kerusakan lingkungan di wilayah Kabupaten Bandung merupakan pembangunan paling berat di samping program pembangunan lainnya. Bupati menyebut, selain kondisi Sungai Citarum yang saat ini masih menyandang predikat sungai terkotor di dunia, adanya penyerobotan lahan hutan menjadi permasalahan serius yang saat ini dihadapi dan terus ditangani.
“Tidak hanya Pemerintah Kabupaten Bandung, akan tetapi pihak Perhutani juga mengalami kewalahan tersendiri mengenai penyerobotan lahan hutan ini. Penyadaran manusia menjadi salah satu kunci dalam berbagai penanganan persoalan yang terjadi. Kerusakan lingkungan ini tentunya harus menjadi perhatian dari semua pihak,” ungkap Dadang.
Untuk diketahui, di hutan lindung Blok Waas ini, beberapa bulan lalu dipasang garis polisi oleh Satreskrim Polres Bandung karena telah beralih fungsi atau komoditas menjadi lahan perkebunan oleh oknum masyarakat. Polres Bandung telah menetapkan delapan tersangka terkait alih fungsi di kawasan hutan lindung tersebut.
Melalui kegiatan yang digelar jajaran Polda Jabar ini, bupati pun mengapresiasi gerakan penghijauan dalam upaya mengembalikan fungsi hutan. “Wilayah hutan di Kabupaten Bandung sangat luas, sehingga kami bekerjasama melibatkan Perhutani dan Polres Bandung untuk menjaga lahan hutan ini agar tidak beralihfungsi,” kata dia.
Sumber : pikiran-rakyat.com
Tanggal : 2 Desember 2017