JAWAPOS.COM (29/01/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Bondowoso menargetkan penanaman jagung di lahan seluas 912 hektar sebagai bagian dari program ketahanan pangan.

Kepala Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Misbakhul Munir, menjelaskan bahwa program ini mencakup wilayah Kabupaten Bondowoso dan Situbondo, dengan Bondowoso mendapat alokasi 50 persen dari total luas lahan tersebut.

Misbakhul Munir menuturkan, program ketahanan pangan ini tidak hanya berfokus pada jagung, tetapi juga melibatkan berbagai komoditas lain seperti bawang, kedelai, palawija, kentang, dan kubis.

“Khusus di Bondowoso, komoditas utama yang paling luas adalah kopi,” tambahnya, mengingat potensi besar kopi di wilayah tersebut.

Penanaman jagung dilakukan di kawasan lahan Perhutani dengan menerapkan sistem tumpang sari. Sistem ini menggabungkan penanaman tanaman kehutanan dengan tanaman palawija, sehingga memberikan manfaat ganda.

“Kami menanam tanaman kayu yang diselingi dengan jagung atau tanaman palawija lainnya,” jelas Misbakhul.

Program ini dirancang untuk berlangsung selama tiga tahun ke depan.

Setelah itu, sistem akan beralih ke alih komoditi menjadi tanaman naungan, seiring dengan tumbuhnya tanaman kehutanan yang semakin besar. Pendekatan ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menjaga kelestarian ekosistem.

Misbakhul Munir mengungkapkan harapannya agar masyarakat setempat benar-benar memanfaatkan peluang ini.

Menurutnya, penanaman jagung dan komoditas lain dapat menjadi peluang besar bagi masyarakat untuk meningkatkan nilai ekonomi, terutama di kawasan hutan Perhutani.

Selain sebagai upaya ketahanan pangan, program ini juga dirancang untuk memperkuat sinergi antara Perhutani dan masyarakat sekitar.

Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat terlibat aktif dalam menjaga kawasan hutan sekaligus memanfaatkan potensi ekonominya.

“Melalui program ini, kami berharap masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi, tetapi juga ikut serta dalam pelestarian lingkungan,” tutup Misbakhul. Program ketahanan pangan ini menjadi langkah strategis Perhutani dalam mengelola hutan secara berkelanjutan sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar.

Sumber : jawapos.com