BANYUWANGI SELATAN,PERHUTANI (15/5/2024) | Tim Ambassador Goes to Kampung KB yang berasal dari 17 delegasi dari 12 Negara dan Organisasi Internasional lakukan Bakti Sosial (Baksos) penanaman pohon dan pelepasan burung merpati di destinasi wisata de Djawatan Banyuwangi yang dikelola oleh PT Palawi masuk wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan, pada Selasa (14/5). Kegiatan ini dimulai dari tanggal 13 hingga 16 Mei 2024.

Kepala Pusat Pelatihan Internasional yang bekerjasama dengan BKKBN, Dr. Ukik Kusuma Kurniawan, menjelaskan bahwa kegiatan Ambassador Goes to Kampung KB tersebut diikuti oleh 17 delegasi dari 12 Negara, diantaranya Duta Besar (Dubes) Rumania, Thailand, Zimbawe, Kenya, Finlandia, Uni Emirat Arab, Kanada, Australia, Singapur, Malaysia, utusan khusus Seychelles to ASEAN, dan Organisasi Internasional lainnya. Kegiatan ini diadakan untuk memperkenalkan sejarah dan pengelolaan wisata de Djawatan agar semakin dikenal di mancanegara. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan bakti sosial penanaman 17 pohon jenis alpukat dan durian, serta pelepasan burung merpati.

Dubes Rumania, Dan Adrian Balascu, dan Dubes Thailand, Prapan Disyatat, pada kegiatan tersebut menuliskan kesan dan pesan di sebuah kanvas yang berisi tentang kekaguman mereka atas keindahan wisata de Djawatan. Menurut mereka, keindahan alam yang ada di wisata tersebut perlu dijaga dan dilestarikan.

Sementara itu, Kepala Perhutani Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo menyampaikan terima kasih kepada tim Ambassador Goes to Kampung KB dan semua pihak yang terlibat atas kegiatan penanaman pohon dan pelepasan burung merpati di destinasi wisata de Djawatan.

“Kegiatan di wana wisata ini juga dapat menjadi media promosi yang berpotensi dapat meningkatkan perekonomian kreatif masyarakat, pelestarian alam, dan perlindungan budaya lokal”, ungkapnya.

Selanjutnya, kegiatan tersebut juga diisi dengan pemaparan sejarah wisata de Djawatan ini oleh Andhi Bekti dari PT Palawi Risorsis selaku pengelola wisata tersebut. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa tempat ini sebelumnya merupakan Tempat Penimbunan Kayu (TPK) oleh Perhutani KPH Banyuwangi Selatan sejak zaman kolonial Belanda dengan ratusan pohon trembesi berumur ratusan tahun. Setelah TPK ditutup dan dipindahkan ke dekat hutan pada tahun 2016, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan menjadikan area ini sebagai destinasi wisata bernama de Djawatan pada tahun 2018 dan bekerja sama dengan berbagai pihak dan pengelolaannya diserahkan kepada PT Palawi Risorsis. (Kom-PHT/Bws/Dik).

Editor:Lra
Copyright©2024