NGAWI, PERHUTANI (23/2/2016) | Direktur Utama Perum Perhutan Mustoha Iskandar bersama Dirjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Ida bagus Putera melakukan Panen Raya Jagung di kawasn hutan Perhutani yang bertempat di KPH Ngawi, Kabupaten Ngawi, Dalam agenda Program Kedaulatan Pangan Nasional yang akan Jawa Timur.
Komitmen Perhutani dalam mengemban misi swasembada pangan dan memajukan produksi hasil hutan layak mendapatkan apresiasi dari pemerintahan Jawa Timur. KPH Ngawi sangat besar memberi kontribusi pencapaian produksi panen jagung di areal hutan di tahun 2013 sampai dengan 2014. Dari pencapain di tahun 2013 hasil produktifitas jagung pipil kering sebanyak 1.686 ton, pada tahun 2014 naik menjadi 2.370 ton dan akhirnya di tahun 2015 sangat meningkat signifikan mencapai 21,643 ton yang terdapat dari keseluruhan panen di dalam hutan.
Dalam sambutan Dirjen Kementrian Lingkungan Hidup dan kedaulatan RI, Ida Bagus Putera di depan para petani hutan di kawasan petak 81 B, KRPH Gelon, BKPH Sonde, Desa Bangunrejo Kidul, Kec. Kedunggalar, Kab. Ngawi menyatakan sangat bangga atas keberhasilan dalam mendukung kedaulatan pangan nasional karena Perum Perhutani memiliki kontribusi cukup besar.
“Keberhasilan yang di peroleh dalam peningkatan kedaulatan pangan di KPH Ngawi adalah peran dari petani yang selama ini di bina melalui kelompok tani LMDH. Perhutani bersama petani begitu dalam mengoptimalkan kawasan hutan menjadi lebih produktif di sektor pertaniaan. Harapan kedepan pemerintah agar selalu adil dalam memberi bantuan pupuk, bibit, maupun fasilitas lainya yang hal ini dapat di salurkan melalui Perhutani” ujarnya
Direktur Perum Perhutani, Mustoha Iskandar mengharapkan kedepan Perhutani Ngawi Harus bisa terus meningkatkan hasil panen dan fokus ke dalam pencapaian target panen di tahun 2016, dan harus bisa mengandeng petani hutan dengan lebih baik sehiongga terjalin sinergi yang baik pula. Di samping itu diperlukan integritas dalam kerjasama dengan pemerintah daerah dalam membantu petani hutan.
Perum Perhutani kedepan juga akan menjadi pengumpul atau penampung hasil panen jagung, hal ini akan mengurangi kerugian bagi petani sehingga akan menikmati hasil panennya lebih tinggi dan tidak rugi dan harga menjadi stabil. Perhutani kalau bisa nantinya kedepan juga harus mempunyai gudang dan mesin pengering sendiri semoga bisa terealisasi..ujarnya
(Kom-PHT/lwu/eko santoso)