MALANG, PERHUTANI (03/11/2020) | Potensi alam di kawasan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Malang terus digali untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata baru, salah satunya aset alam yang terpendam yakni aliran sungai di petak 47a wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Ngadas, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tumpang untuk wahana wisata arung jeram.

Administratur KPH Malang melalui Junior Manager Bisnis (JMB) Eko Sulistio Wahyudi menyampaikan bahwa masih banyak potensi-potensi wisata yang ada di wilayah KPH Malang ini yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan masih perlu digali potensinya untuk dimanfaatkan sebagai objek wisata baru agar mampu menambah pendapatan KPH Malang di sektor pariwisata.

Eko Sulistyo Wahyudi yang belum genap setahun pindah di KPH Malang tersebut, mengaku bahwa ia sudah melakukan pemetaan lokasi-lokasi yang layak untuk dijadikan rintisan wisata baru di KPH Malang. “Untuk potensi wisata arung jeram ini ia sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa Ngadas membahas pengelolaannya,” ujarnya.

“Perlu penataan potensi wisata karena itu merupakan aset yang jika dikelola dengan baik akan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan dan tentu dari kegiatan tersebut juga akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitarnya,” ungkap Eko.

Sementara itu Mujianto selaku Kepala Desa Ngadas saat ditemui menyampaikan bahwa kegiatan arung jeram sebagai wisata yang diberi nama Ndayung Rafting itu akan memanfaatkan sungai yang terletak di lereng Gunung Semeru.  “Aliran sungainya sangat cocok untuk rafting, selain airnya yang jernih pemandangan alam di sekitarnya sangat sejuk dan indah,” ucapnya. (Kom-PHT/Mlg/Spy)

Editor : Ywn

Copyright©2020