Badan Usaha Milik  Negara (BUMN) bergotong  royong menyediakan dana untuk program ketahanan pagan. Hingga 2014, BUMN  yang bergerak di sektor pangan akan menyediakan dana  sekitar Rp  4,1 triliun untuk  program peningkatan produksi pangan tersebut.
Mustafa Abubakar, Menteri  Negara Badan Usaha Milik  Negara (BUMN) menjelaskan  bantuan dana itu dituangkan  dalam bentukprogram Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi  (GPPK). Ini peran serta BUMN dalam menunjang ketahanan pangan,” ujarnya, Senin (9/5).
Mustafa menuturkan, pada  tahap pertama atau tahun  2011 ini BUMN menganggarkan dana sebesar Rp 1,3 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Dana itu berasal dari dana corporate social responsibility (CSR),  program kemitraan dan bina  lingkungan BUMN, serta kredit usaha rakyat (KUR).
Beberapa BUMN yang terlibat langsung pelaksanaan  program ini antara lain PT Pertani dan PT Sang Hyang Seri.  Keduanya bertugas menyediakan benih unggul tanaman pangan. PT Pupuk Sriwidjaja  akan menyediakan pupuk, dan  Perum Jasa Tirta I dan II menyiapkan pengairan.
BUMN lain juga melaksanakan program penguatan ketahanan pangan adalah Perum  Perhutani, PT Inhutani, dan PT Perkebunan Nusantara  dalam penyediaan lahan, PT  Berdikari untuk produksi jagung dan pakan ternak, dan  Perum Bulog untuk pengelolaan hasil produksi.
Mustafa menegaskan program ini merupakan bentuk sinergi antara Kementerian  BUMN dan Kementerian Pertanian dalam membangkitkan  produk pangan nasional.
Sutarto Alimoeso, Direktur  Utama Perum Bulog optimistis, bila program Kementerian BUMN ini berjalan lancar, Indonesia tidak perlu lagi mengimpor komoditas pangan. Keterlibatan BUMN pangan ini  bisa membantu peningkatan  produksi pangan.
la mencontohkan, rencana  BUMN memanfaatkan 500.000  hektare (ha) sawah dan 70.000  ha lahan kering buat padi  gogo akan mendongkrak produksi padi di Tanah Air.  BUMN juga berencana menggarap lahan seluas 250.000 ha  bagi peningkatan produksi jagung serta 50.000 ha bagi peningkatan produksi kedelai.
Mustafa memperkirakan,  jika rencana ini terlaksana,  kontribusi BUMN bisa menyumbang tambahan produksi sekitar 3,725 juta ton atau  5,28% dari total kebutuhan  beras nasional. Total kebutuhan beras 2011 sebesar 70,6  juta ton gabah kering giling.
Pemerintah memproyeksikan produksi jagung tahun ini I  sebesar 22 juta ton. Sebanyak  1,5 juta ton atau 6,82% akan dipenuhi program ketahanan  pangan BUMN. Produksi kedelai diperkirakan 1, 56 juta  ton dan 0,06 juta ton atau  3,85% dipenuhi BUMN.
Nama Media : KONTAN
Tanggal        : Selasa, 10 Mei 2011 hal 21
Penulis         : Overius Laoli
TONE           : NETRAL