Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan program Gerakan Peningkatan Produktivitas Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) dapat menghasilkan padi sekitar 3,68 juta ton. Atau setara dengan 2 juta ton beras hingga akhir 2011.
“Target produksi padi 3,68 juta ton ini akan diperoleh dari lahan yang disediakan seluas 569.264 hektare,” kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di sela acara penanaman perdana padi pada pencangan GP3K di Desa Mandalawangi-Sukasari, Subang, Jawa Barat, Rabu (27/7). Turut hadir pada acara ini Menteri Pertanian Suswono.
GP3K merupakan bentuk dukungan BUMN dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional. Ini sejalan dengan target surplus beras nasional 10 juta ton dalam kurun waktu 2011-2015. Ada 4 BUMN yang ikut andil dalam upaya pencapaian target ini, yaitu PT Pertani, PT Sang Hyang Seri (SHS), PT Pusri, dan Perum Perhutani. Hingga Juni 2011, realisasi areal tanam seluas 43.507 hektare oleh Pertani, sebnayak 18.406 hektare untuk Sang Hyang Seri, sebanyak 5.165 hektare oleh Pusri, dan 3.536 ha oleh Perhutani. Pada periode ini Pertani mampu menghasilkan padai sebanyak 1,380 juta ton, Sang Hyang Seri 1,497 juta ton, Pusri 686.000 ton, dan Perhutani sekitar 116.000 ton.
Menurut Mustafa, pemerintah menetapkan target produksi gabah pada 2011 mencapai 70,6 juta ton. Perum Bulog pada saat yang sama mendapat kuota impor beras sebesar 1,6 juta ton. Menurut catatan, Bulog sudah menandatangani kontrak impor dari Vietnam sebesar 500.000 ton, sehingga menyisakan kuota 1,1 juta ton. Dengan perkiraan GP3K mampu memasok hingga sekitar 2 juta ton, maka diharapkan sisa impor padi oleh Bulog dapat dihentikan. “Sisa kuota impor sebaiknya jangan digunakan. Ini karena kami siap memasok beras hingga 2 juta ton pada tahun ini melalui GP3K,” tuturnya.
Dengan begitu ujar Mustafa, selain kontribusi peningkatan produksi, GP3K juga dapat mendukung Perum Bulog dalam menyediakan cadangan beras pemerintah. Untuk mendukung target-target GP3K ini, PT Sang Hyang Seri dan PT Pertani menyiapkan benih unggul padi (hibrida dan non-hibrida), jagung (hibrida dan non-hibrida) serta kedelai non-hibrida. Selanjutnya Pusri memproduksi dan mendistribusikan pupuk bersama anak perusahaannya (PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Sriwijaya Palembang). Sedangkan Perum Jasa Tirta I dan II memastikan ketersediaan air baku yang cukup untuk mendukung irigasi pertanian di Jawa. Selanjutnya Perum Perhutani, PT Inhutani, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) menyiapkan lahan baru untuk budidaya pangan secara tumpang sari berkerjasama dengan masyarakat.
Nama Media : SUARA KARYA
Tanggal       : Kamis, 28 Juli 2011, Hal. 7
Penulis        : Endang Suryana
TONE           : POSITIVE