MERAHPUTIH.COM, TASIKMALAYA (15/7/2016) | Tasikmalaya memiliki banyak kawasan wisata alam. Salah satu yang menjadi ikon pariwisata Tasikmalaya yaitu Gunung Galunggung. Gunung ini memiliki panorama eksotis khas dataran tinggi dengan udara sangat dingin.
Saat ini, Gunung Galunggung telah dipersiapkan menjadi destinasi wisata unggulan. Tak seperti kebanyakan pendakian ke gunung, Gunung Galunggung dapat diakses menggunakan kendaraan hingga mendekat ke kawasan kawah. Kendaraan roda dua atau roda empat diparkir di bagian bawah, lalu wisatawan harus naik seribu tangga untuk sampai ke kawasan kawah.
Jika di Bandung memiki wisata Gunung Tangkuban Parahu, wisata Gunung Galunggung ini layak disebut Gunung Tangkuan Parahu-nya warga Tasikmalaya. Gunung Galunggung merupakan gunung berapi berketinggian 2.167 mdpl. Selain kawasan kawah nan eksotis, Gunung Galunggung juga merupakan tempat kemah favorit.
Gunung Galunggung terletak sekitar 17 kilometer dari pusat kota Tasikmalaya. Kawasan wisata ini menempati areal seluas kurang lebih 120 hektare di bawah pengelolaan Perum Perhutani. Selain itu, ada pemandian air panas di bagian bawah yang telah dilengkapi berbagai fasilitas.
Salah satu daya tarik Gunung Galunggung yaitu danau yang terdapat di dalam kawahnya. Danau berair dingin itu tidak tercium bau belerang seperti gunung berapi lainnya. Pada saat cuaca cerah, Anda dapat menyaksikan keajaiban alam lainnya berupa sungai-sungai dari bukit Gunung Galunggung.
Anda dapat mendekat ke kawah Gunung Galunggung dengan pulau kecil di tengah-tengannya. Tempat di pinggiran danau juga merupakan kawasan favorit para petualang untuk membuka tenda.
Soal kuliner, di kawasan parkir maupun puncak banyak terdapat warung-warung tradisional. Banyak jajanan seperti kopi, mie atau jajanan warung di sana. Namun, warung-warung ini biasanya tutup jelang magrib. Jadi, jika Anda hingga tengah malam di Galunggung, disarankan membawa bekal air dan makanan.
Gunung Galunggung saat ini merupakan destinasi wisata unggulan di Tasikmalaya. Jika melancong ke Tasikmalaya, tak lengkap rasanya jika belum ke gunung legendaris yang terakhir meletus tahun 1982 ini.
Tanggal : 15 Juli 2016
Sumber : Indonesiana.merahputih.com