TRIBUNNEWS.COM (6/11/2020) | Bupati Pati Haryanto bersama Wabup Saiful Arifin dan jajaran Forkopimda mengikuti kegiatan tanam pohon yang diadakan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati, Kamis (5/11/2020).

Kegiatan ini dilaksanakan di kawasan Pegunungan Kendeng, tepatnya di lahan depan objek wisata Bukit Pandang, Durensawit, Kecamatan Kayen.

Penanaman pohon yang juga diikuti TNI-Polri dan sejumlah komunitas ini dilakukan sebagai upaya revitalisasi lahan kritis.

Bupati Haryanto mengatakan, tujuan dari kegiatan itu adalah menjadikan lahan hutan lestari. Adapun pihaknya menanam berbagai jenis pohon buah-buahan.

“Harapan saya ketika berbuah nanti masyarakat bisa menikmati dan merawat, jangan sampai ditanam bertahun-tahun tapi ditebang hanya lima menit. Jadi pikiran kita harus bersama-sama melestarikan hutan lindung,” kata Haryanto usai penanaman.

Ia menyebut, kegiatan ini juga merupakan upaya mengantisipasi terjadinya banjir.

Selama hutan terlindungi, kata dia, banjir dan tanah longsor bisa dicegah.

“Ini perlu dilakukan, karena selama ini Kayen sering banjir bandang. Air ini larinya ke Alun-Alun Kayen. Meskipun (banjir) sebentar surut, tapi kan cukup mengganggu,” kata dia.

Haryanto menambahkan, pada Perubahan APBD 2021, pihaknya akan mengalokasikan bantuan bibit buah-buahan kepada masyarakat yang nantinya bisa ditanam di rumah masing-masing.

Sementara, Administratur (ADM) Perhutani KPH Pati, Edrian Sunardi, mengatakan bahwa penanaman ini sengaja dilaksanakan bersamaaan dengan awal musim hujan.

“Sebab, air belum terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Cukup untuk menghidupi tanaman baru,” kata dia.

Edrian juga mengatakan bahwa penanaman dilakukan dalam rangka revitalisasi pegunungan kendeng, lantaran ini memang menjadi bagian dari program nasional.

“Ini merupakan tanah pengganti (limpahan) dari PLN. Sehingga kami terima dalam bentuk tanah yang harus kami hijaukan. Ada tukar-menukar dari PLN, ini dalam keadaan terbuka di pegunungan kendeng,” jelas Edrian.

Edrian berharap agar semua elemen masyarakat bersama-sama menjaga dan melestarikan kawasan hutan. Selain itu juga bertanggungjawab atas kelestarian dan keberhasilan dari tanaman yang ditanam pada hari ini.

“Impian saya seperti revitalisasi hutan kritis di Pegunungan Gunung Kidul. Dengan perjalanan yang panjang, sekarang menjadi kawasan yang sangat hijau. Apabila di daerah lain dapat dilakukan, kenapa di sini tidak?” ungkap dia.

Edrian menyebut, pagar paling utama atau paling kokoh dalam menjaga hutan adalah masyarakat.

“Utamanya masyarakat sekitar yang sadar akan pentingnya hutan dan satwa yang ada di dalamnya bagi kehidupan kita,” tandas dia.

Sumber :

Tanggal :