JAKARTA — Penggabungan perusahaan milik negara (BUMN) dalam satu perusahaan induk atau holding dinilai mendesak dilaksanakan. Bergabungnya beberapa perusahaan serupa akan memperbesar potensi pengembangan bisnisnya.

“Dalam korporasi ada istilah size is matter. Kalau punya banyak perusahaan namun produktivitas kecil, ini tidak meng-‘ untungkan dan tidak efisien,” kata pengamat BUMN Sunarsip, akhir pekan lalu. Dengan ukuran yang lebih besar, sebuah perusahaan akan memiliki kesempatan mendulang pendapatan lebih besar pula. Memperoleh dana pun lebih mudah dan jangkauan kerjanya lebih luas, tidak hanya pasar domestik, tapi juga luar negeri.

Sunarsip melihat, banyak hal positif jika perusahaan BUMN yang serupa bergabung. Hal ini sudah dilakukan sebelumnya, yaitu pada perusahaan pupuk dan perusahaan semen milik negara. Lima perusahaan pupuk BUMN bergabung di bawah bendera PT Pupuk Indonesia. Sementara, perusahaan semen bergabung menjadi PT Semen Indonesia Tbk.

Melihat pengalaman sebelumnya, penggabungan lebih mudah jika holding diambil dari salah satu perusahaan yang sudah ada. PT Semen Gresik dijadikan holding dan berubah menjadi PT Semen Indonesia Tbk. Pemerintah akan membentuk holding BUMN perkebunan yang terdiri atas PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I sampai PTPN XIV dan holding perusahaan kehutanan yang terdiri atas Perhutani dan PT Inhutani I sampai Inhutani V.

Menurut Sunarsip, PTPN III cocok dijadikan holding untuk perusahaan perkebunan milik negara. Sementara, Perhutani bisa menjadi holding perusahaan kehutanan. Menanggapi hal ini, Kementerian Pertanian menyatakan sepakat dengan penggabungan perusahaan perkebunan dan perhutanan. Hal ini dinilai akan meningkatkan efisiensi dan mengurangi persaingan.

“Betul, ini akan meningkatkan efisiensi. Dan, tidak ada lagi saling sikut antarperusahaan. Fokus bisnisnya kan sama,” kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan. Dia melihat, ada keuntungan tersendiri dari penggabungan perusahaan dengan bisnis serupa. Dari sisi bisnis, hal ini akan meningkatkan efisiensi perusahaan.

Selain i,tu, penggabungan akan meningkatkan kinerja perusahaan. Dia berkaca pada holding perusahaan pupuk yang labanya meningkat dari hanya Rp 2 triliun menjadi Rp 5 triliun dalam dua tahun.  ed: fitria andayani

Sumber   :  Republika, Hal. 13
Tanggal   :  23 Juni 2014