Radar Banyuwangi, BANYUWANGI – Tanam-tanam, Mari Menanam. Lantunan syair penyanyi ternama Iwan Fals yang berjudul Tanam-tanam itu terdengar mengalun mengiri kegiatan penanaman pohon di tengah kesunyian hutan. Kemarin (23/12), Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Utara melaksanakan kegiatan masal yang melibatkan para kaum hawa.

Karena kegiatan yang dipusatkan di Petak 72 L BKPH Ketapang, RPH Gombeng, Sumbernanas, Kecamatan Kalipuro, ini digelar untuk memperingati hari Ibu. Ratusan ibu-ibu yang terdiri dari istri karyawan dan karyawati KPH Banyuwangi Utara itu melaksanakan penanaman pohon di sepenjang pinggir jalan di sekitar hutan. Sebanyak 250 bibit pohon Mahoni, Trembesi, Sengon Buto, dan duwet, ditanam di tempat tersebut.

Menurut Istri Administratur KPH Banyuwangi Utara, Lilik Gandayani Artanto yang juga ketua paguyuban ibu-ibu dharma wanita Perhutani Utara menuturkan, sebagai seorang wanita yang suaminya bekerja untuk melestarikan hutan, wajib bagi ibu-ibu turut mendukung penuh. “Tidak hanya dukungan moral saja, sesekali kaum ibu juga merasakan langsung bagaimana menjaga dan melestarikan hutan,” ujar wanita berkerudung ini.

Menurut Lilik, meski Perhutani tidak henti-hentinya melakukan penanaman pohon, program ibu menanam kali ini juga merupakan keikutsertakan mendukung program Pemkab Banyuwangi untuk melaksanakan zakat oksigen. Di sisi lain, dipilihnya jenis Mahoni, Trembesi, Sengon Buto, dan duwet, yang ditanam tersebut, itu karena pohon tersebut teduh dengan akar tunjang yang kuat. Hal ini memberikan efek perlindungan kepada tanah. Sehingga bisa menahan longsor apabila terjadi hujan lebat. Fungsi lain dengan akar yang kuat, maka dapat menyimpan air tanah yang nantinya menjadi mata air. (adv/als)

Radar Banyuwangi | 24 Desember 2013 | Hal. 26