BANDUNG SELATAN, PERHUTANI (27/10/2020) | IIK (Ikatan Istri Karyawan) Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Barat dan Banten (Janten) bersama IIK Perhutani Bandung Selatan, IIK Perhutani Pangalengan dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tarumajaya Pangalengan melakukan Proyek Percontohan Pengelolaan Sampah di Wana Wisata Hulu Sungai Citarum petak 73e Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Wayang Windu, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pangalengan, Sabtu (24/10).

Kegiatan tersebut dihadiri Ketua IIK Perhutani Divre Janten Darusmini Purwanto beserta rombongan dan Ketua LMDH Tarumajaya Agus.

Ketua IIK Perhutani Divre Janten, Darusmini Purwanto mengatakan selama ini sampah dianggap barang atau benda yang menjijikan, bau dan terbuang begitu saja. Ternyata tidak demikian bila sampah dikelola dengan baik dengan proses daur ulang bisa menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomi.

“Kegiatan ini diadakan untuk mengenalkan lebih jauh tentang Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik kepada anggota IIK. Diharapkan nantinya para anggota memperoleh keterampilan dan bekal, adanya kesadaran mengelola sampah karena dapat menjadi barang yang bernilai, juga dapat mengurangi limbah plastik,” terangnya.

Selama ini masyarakat sekitar hutan Pangalengan telah cukup lama dikenal aktif mendaur ulang sampah anorganik (bungkus kopi, koran, sedotan, botol kemasan) menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis seperti tas, tikar, dompet, alas makan, bunga, tempat tisu, tempat bunga, dan sebagainya. Sementara untuk sampah organik dimanfaatkan menjadi kompos, dan sebagian lagi yang berasal dari sisa nasi dan sayuran diolah melalui proses fermentasi menjadi pakan cacing. Kotoran cacing ini menjadi pupuk cacing dan sudah dipasarkan.

Pada kesempatan tersebut Ketua LMDH Tarumajaya, Agus mendukung kegiatan percontohan sekaligus pembinaan pengelolaan sampah yang diadakan oleh IIK Perhutani Divre Janten di Pangalengan. Agus menambahkan selama ini hasil olahan sampah organik dan anorganik sudah menembus pasar lokal, bahkan di Wana Wisata Situ Cisanti Pangalengan selalu tersedia. Untuk kedepan, Agus juga berharap agar hasil olahan dapat menembus pasar yang lebih luas.  (Kom-PHT/Bds/Sgy)

Editor : Ywn
Copyright©2020