JOGLOSEMAR.CO.ID, WONOGIRI (25/5/2016) | Kecamatan Jatipurno, Wonogiri memiliki segudang tempat elok yang siap menjadi destinasi wisata baru. Salah satunya Hutan Pinus Sewu Komboro di Desa Jeporo. Hutan seluas 200 hektare itu menawarkan petualangan yang menantang.
Untuk menuju kawasan Pinus Sewu Komboro, pengunjung harus menyiapkan energi ekstra. Kendaraan roda dua hanya bisa sampai di pintu masuk kawasan. Itu pun setelah melalui trek licin jalan rabat dan makadam sepanjang lima kilometer dari pusat Kecamatan Jatipurno.
Dari pintu masuk itu pengunjung masih harus menyusuri jalanan setapak dengan trek naik dan turun. Butuh waktu sekitar 15 menit untuk mencapai hutan pinus di Dusun  Girirejo itu.
Sebagian kawasan itu milik Perhutani dan sebagian lainnya milik warga setempat. Pemerintah desa juga sudah menyediakan gubuk-gubuk kecil untuk melepas lelah, sembari merasakan hawa dingin khas daerah pegunungan. Di sekitarnya tersedia bak kecil berisi air yang mengalir dari sumber sekitar.
“Lokasi ini baru dibuka untuk umum sekitar tiga bulan ini,” ungkap Kepala Desa Jeporo, Kiyato.
Ke depan pihaknya berencana membangun gardu pandang di area puncak Nongko Rembel, di sisi kanan sebelum pintu masuk hutan. Lewat gardu pandang itu nantinya dapat melihat langsung kota Kecamatan Purwantoro dan sekitarnya, serta Waduk Gajah Mungkur.
Saat ini sejumlah fasilitas pendukung terus disiapkan. Seperti, perbaikan akses masuk serta penyediaan toilet. Namun, pihkanya juga perlu berkoordinasi dengan Perhutani lebih dulu.
Kiyato mewacanakan pengembangan wisata Pinus Sewu Komboro yang terintegrasi dengan wisata di dusun lain. Misalnya agro wisata, berupa sentra apel dan sentra strowberi. Warga juga didorong mengembangkan usaha kuliner dan penginapan.
“Jangan sampai orang piknik ke Pinus Sewu ini kelaparan. Maka secara perlahan-lahan akan kami tata fasilitas pendukung lainnya,” tandasnya.
Salah satu pengunjung, Herlina mengaku sangat menikmati suasana kawasan itu. Tempatnya yang masih perawan membuat lokasi itu cocok untuk menenangkan diri.
“Kalau mau dibangun tentu akan lebih baik. Yang penting tidak menghilangkan nuansa alaminya,” ujarnya. Aris Arianto
Tanggal  : 25 Mei 2016
Sumber  : joglosemar.co.id