SEMARANG, PERHUTANI (9/7/2018) | Usai Jamda (Jambore Daerah) SD/MI Jawa Tengah ke-4 di Bumi Perkemahan Munjuluhur Purbalingga dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Senin (2/7) para peserta langsung mengikuti kegiatan camp craft. Di hari pertama panitia sengaja memfokuskan kegiatan camp craft yang didukung oleh Saka Wanabakti binaan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah.

Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah, Adi Pradana menyampaikan bahwa Perhutani sangat mendukung kegiatan tersebut.

“Perhutani sangat mendukung kegiatan seperti ini, terutama bisa melatih anak-anak untuk lebih kreatif dan percaya diri. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan berkelanjutan”, ujarnya.

Salah satu kegiatan camp craft yang wajib diikuti adalah cara mendirikan tenda dan memasak yang benar dan baik, peserta yang awalnya merasa canggung dan takut perlahan menikmati suasana di Kawasan hutan yang berada di dekat Gunung Slamet Kabupaten Purbalingga.

Saat ditemui di sela persiapan keberangkatan peserta menuju kawasan hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Serang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gunung Salem Timur, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, Harmanto salah satu Instruktur Saka Wanabakti Jateng mengatakan, kegiatan camp craft bertujuan untuk melatih keberanian dan kepercayaan diri dari peserta Jamda. Menurutnya, keberanian serta kepercayaan diri anak perlu dirangsang agar di kehidupan nyata mereka bisa mengatasi masalah dengan tidak canggung dan tidak menggantungkan kepada orang lain.

Harmanto menambahkan, gadget yang menjadi tren zaman sekarang berpengaruh besar pada sikap bersosial dan membuat anak malas bergerak. Lebih lanjut dia memaparkan, anggota Pramuka harus melek teknologi terlebih di zaman yang serba canggih ini. Namun, anggota pramuka harus pula memegang teguh prinsip kepramukaan yang harus pandai bergaul secara sosial. “Anggota pramuka jangan anti teknologi. Namun , harus dipilah dan dibatasi penggunaan gadget agar tetap bisa beraktivitas di luar,” imbuhnya.

Micheal salah satu peserta dari Kwarcab Kota Semarang mengaku senang dengan kegiatan ini. Karena kegiatan camp craft diisi dengan cara mendirikan tenda, cara memasak, ice breaking, yang tak kalah pentingnya ada kegiatan kerokhanian yaitu sholat berjamah, kultum sera kegiatan doa pagi bagi yang beragama non muslim. Dia menuturkan, hawa dingin dan sejuk serta hamparan hutan dan lingkungan yang baik serta seluruh peserta diajak bermain dan berdiskusi menambah suasana jadi kompak riang dan gembira memupuk kebersamaan dengan jiwa korsa.

“Dengan adanya kegiatan ini, kami berterima kasih pada panitia khususnya Saka Wanabakti dan kakak-kakak instruktur yang mengenalkan kegiatan di alam terbuka ini kepada kami,” pungkasnya. (Kom-Pht/DivreJateng/Pep)

Editor: Ywn

Copyright©2018