DETIK.COM (28/1/2020) | Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun menyiapkan lahan seluas 1.600 hektare, khusus untuk tanaman porang. Hal ini terkait tindak lanjut dari Kementerian Pertanian RI yang menunjuk Kabupaten Madiun jadi sentra porang Indonesia.

“Tanaman porang kini memang sedang naik daun, dan kementerian pertanian telah memutuskan bahwa pusat porang Indonesia ada di Kabupaten Madiun. Maka dari itu untuk saat ini lahan yang siap tanam ada sebanyak 1.600 hektare telah kami siapkan,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sodiq Heri Purnomo kepada wartawan di kantornya, Selasa (28/1/2020).

1.600 Hektare lahan tersebut, kata Sodiq, tersebar di lima kecamatan dan telah disiapkan pula lahan untuk pembibitan. Untuk lahan pembibitan pun, lanjut Sodiq, telah disiapkan seluas 10 hektar dengan harapan murni produksi bibit sendiri.

“Dengan menggeliatnya pertanian porang ini, ternyata para petani kesulitan untuk mendapatkan bibit porang yang akan mereka tanam. Sehingga kami buatkan bibit sendiri tanpa ada masuk bibit dari luar Madiun. Lahan untuk bibit ada 10 hektar,” katanya.

Sodiq mengungkapkan penyiapan lahan bibit tersebut juga untuk mengendalikan harga bibit porang yang mulai melambung di kabupaten Madiun. Petani juga mengeluhkan harga bibit porang yang terus menerus mengalami fluktuatif.

“Untuk saat ini bibit porang yang terbatas membuat harganya melambung tinggi hingga Rp 200.000 per kilogram. Untuk mengendalikan harga bibit porang, maka saat ini Pemerintah Kabupaten Madiun sedang mempersiapkan lahan untuk pembibitan porang,” ungkapnya.

Disampaikan Sodiq, sentra pertanian porang di lima Kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun nantinya yakni Saradan, Gemarang, Kare, Dagangan, dan Wonoasri. Terkait lokasi lahan pembibitan porang, Pemkab Madiun telah bekerjasama dengan tiga ADM Perhutani yaitu Perhutani KPH Saradan, KPH Lawu, dan KPH Madiun.

“Dalam kerja sama itu, Perhutani membuka seluas-luasnya lahan tegakan (sela-sela pohon) mereka dimanfaatkan untuk penanaman porang,” tandasnya.Sementara itu, Bupati Madiun H Ahmad Dawami mengatakan bahwa porang memiliki nilai ekonomis tinggi dan salah satu komoditas ekspor andalan dari Kabupaten Madiun.

“Prospek tanaman porang ini bagus. Karena saat ini kami baru mampu menyuplai tanaman porang sekitar 1% dari kebutuhan di China,” tegas kaji Mbing sapaan akrab Bupati Madiun.

Kaji Mbing, mengaku untuk lahan satu hektar jika ditanami porang semuanya, dalam kurun dua musim atau sekitar 2 tahun, bisa mendapatkan hasil Rp 800 juta.

“Alhamdulillah, warga saya saat ini telah berhasil jadi milyader setelah budidaya Porang,” tandas Kaji Mbing.

Sumber : detik.com

Tanggal : 28 Januari 2020