Rakyat Merdeka, Jakarta – REALISASI pendapatan Perum Perhutani selama Januari hingga November 2013 mencapai Rp 3,2 triliun atau sekitar 86 persen dari target Rp 3,9 triliun tahun ini.

Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto mengatakan, mayoritas pendapatan tersebut diperoleh dari hasil penjualan produk kayu sekitar 55 pereen, sedangkan 45 persen dari produk non kayu.

“Hingga akhir tahun kami mengharapkan mampu meraup pendapatan sekitar 95 persen dari target meskipun harapannya hingga 100 persen,” katanya. Dengan realisasi pendapatan sebesar itu, laba yang diperoleh perusahaan tahun ini sekitar Rp 220 miliar.

Menyinggung target ‘pendapatan tahun depan, Bambang memperkirakan naik menjadi Rp 4,4 triliun meski laba diproyeksikan menurun.

Alasannya, meski pendapatan perusahaan naik, tapi ongkos operasional seperti permintaan gaji, bahan bakar minyak justru juga naik. Hal ini mesti dipenuhi karena merupakan biaya awal beroperasi.

Soal produksi bibit, menurut Bambang, hingga saat ini pihaknya masih memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan peruSahaan sehingga belum dilakukan penjualan.

Kendati begitu, masyarakat yang membutuhkan dapat memanfaatkan bibit Perhutani namun harus melalui pemerintah. “Bibit itu tidak dijual tapi dibagi-bagikan,” ucapnya.

Jika nanti produksi bibit berlebihan, maka akan dijual. Untuk saat ini masih scjpatas jnen-1 cukupi kebutuhan Perhutani.

Untuk meningkatkan produksi bibit pohon tersebut, pihaknya telah membuat kebun-kebun bibit yang baru, salah satunya di Solo seluas 4.000 hektar dengan kapasitas 4 juta bibit.

Rakyat Merdeka | 25 Nopember 2013 | Hal. 15