JAWAPOS.COM (13/11/2024) | Program swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto langsung ditindaklanjuti daerah.
Di Kabupaten Kediri, Polres Kediri bekerja sama dengan Perhutani serta Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) untuk menanam 21 hektare tanaman jagung.
Kemarin proyek itu dicek oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Jatim Kombes Pol Ari Wibowo.
Ditemui di lokasi tanaman jagung di Desa Gadungan, Puncu Ari mengatakan, penanaman jagung itu merupakan dukungan program Asta Cista swasembada pangan.
“Ini langkah awal untuk kegiatan lanjutan,” kata perwira dengan pangkat tiga melati di pundak itu berharap penanaman jagung itu bisa jadi percontohan.
Untuk diketahui, dalam kesempatan kemarin Ari bersama Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto juga mengawali seremoni penanaman jagung di lahan yang sudah selesai dibajak itu. Tidak menanam secara manual, mereka menanam benih menggunakan alat khusus.
Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto mengungkapkan, penanaman jagung seluas 21 hektare itu menjadi pilot project untuk penanaman berikutnya.
Setelah penanaman benih kemarin, Polres Kediri tidak lepas tangan. Melainkan melakukan supervisi serta intervensi perputaran bibit, pupuk, serta pengawasan hama. Sehingga program ini bisa berjalan dengan baik dan swasembada pangan terwujud.
“Yang kita harapkan hasilnya bisa melebihi hasil panen biasanya. Dari satu hektare biasanya sebanyak empat hingga enam ton bisa menjadi delapan ton.
Tentunya kami akan terus melakukan supervisi intervensi bibit, pupuk dan pengawasan hama,” terangnya.
Setelah menanam jagung di lahan seluas 21 hektare, Bimo menyebut ke depan mereka akan melakukan penanaman lanjutan.
Sedikitnya ada lahan seluas 90 hektare di Desa/Kecamatan Ringinrejo yang akan ditanami jagung. “Penanaman akan dilakukan Desember nanti,” lanjut Bimo.
Mengapa harus menanam jagung? Menurut perwira dengan pangkat dua melati di pundak itu, jagung merupakan komoditi yang banyak dicari.
Selain untuk mendukung makan siang bergizi, jagung juga berperan di rantai peternak ayam petelur.
Jika stok jagung terjaga, harga pakan akan stabil. Dampaknya, harga jual telur juga tidak akan mengalami lonjakan.
“Jadi harga telur ini bergantung harga jagung, jika melonjak otomatis harga telur melonjak. Sebaliknya ketika stabil dan turun akan mendukung program makan siang gratis terkait ketersediaan protein dalam hal telur ayam,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri Anang Widodo menambahkan, pola program itu akan sama dengan pola setahun lalu.
Dimana Pemkab Kediri mengejar swasembada padi. “Hari ini kita akan mengejar swasembada jagung,” terangnya.
Dispertabun, tutur Anang, akan melakukan pendampingan teknis. Selain itu pihaknya juga akan melakukan inovasi penanaman dengan menggunakan teknologi tepat guna.
“Jadi memang ini kan nanti ada dua output ya, yang pertama itu outputnya harapannya kita nambah luasan (lahan pangan), yang kedua outputnya bagaimana produktivitas ini naik. Makanya kami mengawal penuh seperti ini,” terangnya.
Sumber : jawapos.com