AKARPADINEWS.COM, Jakarta (22/4) | PERUM Perhutani memperingati Hari Kartini dengan cara mengadakan sharing session kepada seluruh karyawati bertajuk Kartini Perhutani Dalam Bisnis dan Etiket. Acara yang diadakan di Ruang Sonokeling, Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta tersebut merupakan acara diskusi untuk pengembangan diri para karyawati Perhutani.
Acara yang dibuka oleh Sekretaris Perusahaan Perum Perhutani, John Novarly, mengulas perihal bisnis dan etiket, Whistle Blowing System (WBS) serta Personal Development atau pengembangan diri. Selain itu, pada acara tersebut terdapat sesi belajar merias wajah yang baik. Dalam melaksanakan acara ini, Perhutani mengundang narasumber dari JoLin & Associates pada topik diskusinya dan make up artist team Tedza Syahrial.
Acara yang diadakan pada Kamis (21/4) tersebut bertujuan meningkatkan profesionalisme karyawati dengan mengedepankan penerapan etika bisnis. Dengan harapan, karyawati Perhutani dapat semakin maju dan terdepan dalam karirnya serta memiliki semangat juang Raden Ajeng Kartini sebagai pelopor emansipasi perempuan.
Susetiyaningsih, Kepala Biro Komunikasi Perusahaan Perum Perhutani, mengatakan, perempuan Indonesia saat ini harus mewarisi semangat dan kegigihan Kartini untuk mendapatkan hak-hak yang sama dalam berkarya. “Saya kira sekarang Indonesia peran perempuan cukup terlihat di semua sektor, karyanya juga fenomenal,” ujarnya.
Keterlibatan perempuan tersebut, Susetiyaningsih mencontohkan, dengan menunjukan peran yang tidak kalah dengan karyawan laki-laki di Perhutani. Bahkan, menurutnya, para perempuan hebat di Perhutani berada pada posisi-posisi manajerial strategis dengan jabatan tertinggi Asisten Direktur bahkan Direktur Anak Perusahaan dengan latar belakang jenjang pendidikan S2 hingga S3.
“Karyawati Perhutani meskipun hanya tujuh persen dari total karyawan tetapi punya peran yang tak kalah penting dengan yang 93 persen. Mereka perlu terus meningkatkan kapasitasnya sebagai karyawati yang profesional,” ungkapnya.
Untuk mendorong peningkatan kapasitas peran perempuan dalam Perhutani itulah, lanjut Susetiyaningsih, digelarlah acara diskusi pengembangan diri. Dengan harapan, karyawati Perhutani dapat terus menunjukkan karyanya lebih baik lagi. “Untuk itulah acara sharing session ini diadakan. Kami hanya sekrup kecil dalam sebuah kapal besar, tetapi penting. Kami berkarya untuk negeri ini,” ujarnya.
Selain mengadakan acara diskusi, pada Hari Kartini tahun ini seluruh karyawati Perhutani pusat hingga daerah mengenakan busana produk dalam negeri. Hal tersebut, menurutnya, bertujuan untuk mempromosikan produk-produk nasional, seperti batik, lurik, kerajinan tangan, dan kosmetik.
Sementara dalam mempromosikan produk dalam negeri itu, Perhutani menggandeng PT Sarinah (Persero). Magri Warganegara, Sekretaris Perusahaan PT Sarinah, mengatakan, pihaknya amat mengapresiasi Perhutani untuk menggalakkan pemakaian busana nasional bagi karyawatinya dan hal ini amat patut didukung. “Sarinah dan Perhutani bersinergi mulai dari hal-hal yang kecil begini, kebutuhan produk lokalnya bisa kita cukupi”, ujar Magri.
Langkah Perhutani mengadakan acara diskusi pengembangan diri tersebut juga mendapat apresiasi dari salah satu narasumber pengisi acara, yakni Tedza Syahrial. Tedza, yang mengisi sesi kelas kecantikan pada acara tersebut, mengatakan, kegiatan tersebut memiliki manfaat besar bagi para karyawati Perhutani ke depannya.
Baginya, pelaksanaan acara tersebut dapat menambah jumlah perempuan-perempuan yang profesional dan paham cara mempercantik diri. Dengan demikian, dapat membawa aura positif di lingkungan kerjanya.
Tedza juga merasa terasanjung untuk diundang sebagai narasumber sesi kelas kecantikan di acara Perhutani tersebut. Sebab, Tedza mengakui, baru kali ini dirinya diundang untuk mengisi acara BUMN sebagai fasilitator kelas kecantikan. Selama ini, menurut pengakuannya, Tedza hanya mengisi kelas-kelas kecantikan untuk kalangan personal atau profesional make up artist.
Pada acara ini, Tedza memberikan pelatihan tata rias yang apik dan menarik. Selain itu, Tedza mengajarkan bagaimana cara menata rambut agar sesuai dengan riasan wajah. Dengan begitu, karyawati Perhutani dapat tampil maksimal dalam bekerja dan membawa aura positif dalam kesehariannya.
Dengan menyelenggarakan acara sharing session tersebut, Perhutani menunjukkan komitmennya untuk terus mengembangkan potensi para karyawatinya. Penyelenggaraan acara itu menunjukkan jika karyawati Perhutani senantiasa berusaha memberikan daya terbaiknya untuk kemajuan perusahaan dengan terus mengembangkan diri.
Pengembangan potensi karyawati Perhutani ini sejalan dengan perjuangan Kartini dalam memperjuangkan nasib perempuan untuk dapat bersinar terang dalam segala lini kehidupannya, terutama karir dan inteletualitasnya.
Tanggal : 22 April 2016
Sumber : Akarpadinews.com