JAWAPOS.COM (21/11/2020) | Jumlah objek wisata yang dikelola oleh Disparporabud Nganjuk bertambah lagi. November ini mereka sudah membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Perhutani KPH Nganjuk terkait pengelolaan objek wisata Air Merambat Putri Ayu di Rejoso.

Dengan kerja sama tersebut, objek wisata yang ada di hutan Rejoso itu akan dikelola bersama Disparporabud Nganjuk. “Sekarang baru MoU, nanti akan ditindaklanjuti dengan PKS (perjanjian kerja sama, Red) pengelolaan tempat wisata,” tutur Kepala Disparporabud Nganjuk Fadjar Judiono sembari menyebut objek wisata itu akan segera di-lauching.

Dikatakan Fadjar, objek wisata di ujung utara Nganjuk itu sangat potensial. Selain kondisi alam yang menarik, Air Merambat Putri Ayu yang membelah bebatuan berwarna putih kecokelatan itu jadi pemandangan baru di Kota Angin.

Selain objek wisata Air Merambat Putri Ayu, menurut Fadjar ada satu lokasi lain di sana yang pengelolaannya akan diserahkan kepada komunitas pecinta sejarah Kota Sejuk. Fadjar meyakini, pengelolaan bersama dengan pihak lain akan membuat objek wisata lebih cepat berkembang.

Untuk diketahui, selain objek wisata Air Merambat Putri Ayu, ada beberapa objek wisata di Rejoso yang belum tergali. Fadjar mencontohkan keberadaan gua Macan dan gua Endel. Dua gua yang memiliki stalaktit dan stalakmit ini masih belum ditindaklanjuti. “Satu per satu dulu,” terang Fadjar.

Lebih jauh Fadjar menjelaskan, potensi wisata di Kabupaten Nganjuk yang belum tergali memang masih sangat banyak. Karenanya, sembari mengembangkan objek wisata yang sekarang ditangani oleh disparporabud, pihaknya juga menginventarisasi objek wisata lain yang ke depan bisa dikembangkan disparporabud.

“Pengembangan pariwisata ini bisa mendukung Tri Cita Bakti yang ketiga tentang kemandirian ekonomi. Pengembangan wisata bisa mendorong perekonomian masyarakat untuk berkembang dan mandiri,” tandasnya.

 

Sumber : jawapos.com

Tanggal : 21 November 2020