Kementerian BUMN  akan menyiapkan lahan sawah seluas 500  ribu hektare (ha) untuk merealisasikan program Gerakan Produksi Pangan dengan sistem Korporasi (GPPK) dalam  rangka menyukseskan program  ketahanan pangan.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar  mengungkapkan, penyediaan lahan  tersebut tersebar di Jawa Barat seluas  100 ribu ha, Jawa Tengah 100 ribu ha,  Jawa Timur 100 ribu ha, Banten 20 ribu  ha, dan Aceh 15 ribu ha. Kemudian di  Sumatera Selatan seluas 40 ribu ha,  Lampung 30 ribu ha, Nusa Tenggara  Barat 20 ribu ha, Kalimantan Selatan 25  ribu ha, dan Sulawesi Selatan 45 ribu ha. “Selain lahan seluas 500 ribu hektare  tersebut, lahan milik Perum Perhutani  seluas 70 ribu hektare pun akan  dioptimalkan,” ujar Mustafa Abubakar di Jakarta, akhir pekan lalu.
Mustafa menjelaskan, saat ini PT Sang Hyang Seri, PT Pertani, dan PT  Pusri (holding) tengah melakukan  proses identifikasi dan verifikasi lapangan. Proses tersebut mencakup luasan lahan yang dibutuhkan untuk  pelaksanaan program ketahanan  pangan. Identifikasi juga tengah dilakukan menyangkut pola kerja sama yang diinginkan petani.
Saat ini, Kementerian BUMN sudah menyiapkan tiga pola yang akan  ditawarkan ke petani padi untuk  mengenjot program GPPK Tiga pola itu adalah pola sewa, bagi hasil, ataupun bantuan saprodi secara cuma-cuma. Selain 570 ribu hektare lahan untuk  menggenjot produksi padi, sebanyak  260 ribu hektare lahan juga akan disewa  untuk budi daya jagung dan 50 ribu hektare untuk kedelai.
“Ketiga pola yang akan ditawarkan tersebut merupakan pola yang umum dan sudah lama dilakukan petani, sehingga dapat dibuktikan pola itu ‘proven’ dilakukan,” jelas Mustafa.
Sebelumnya, Kementerian BUMN  mendorong sinergi lima BUMN yakni  PT Pertani, PT Sang Hyang Seri, PT Pusri, PT Jasa Tirta, dan Perum Bulog  untuk mendukung pemerintah dalam  menyukseskan ketahanan pangan melalui program GPPK Program GPPK tersebut diperuntukkan untuk menjaga  keterserdiaan lima komoditas utama  yakni jagung, padi, kedelai, gula dan  daging sapi.
Dana yang akan dikucurkan untuk  menyukseskan program tersebut  hingga 2014 mencapai Rp 4,1 triliun dan sekitar Rp 1,43 triliun di antaranya  dikucurkan tahun ini. Dana tersebut ditargetkan dapat diperoleh melalui Program Kemitraan dan Bina  Lingkungan (PKBL), corporate social  responsibility (CSR),  maupun kredit  perbankan. (c07/en)
Nama Media : INVESTOR DAILY
Tanggal       : Rabu, 25 Mei 2011 hal 26
TONE           : NETRAL