KUMPARAN.COM (10/07/2021) | Objek Wisata Coban Pelangi yang ada di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, merupakan salah satu lokasi wisata air terjun legendaris di Kabupaten Malang. Namun, masyarakat jarang yang tahu cerita di balik penemuan Coban Pelangi.

“Sebenarnya sebelum nyebar nama Coban Pelangi, orang-orang sini sudah sering cari kayu bakar di sekitar sini (area air terjun). Dan air terjun itu dulu sebenarnya tidak seperti itu, setiap hari ada pelangi, karena dulu di atas (air terjun) ada batu yang menjorok menghalangi air. Jadi, airnya pecah dan menimbulkan pelangi setiap hari,” terang Penjaga dan Kebersihan Coban Pelangi, Siaman, beberapa waktu lalu.
Namun, lanjut dia, setelah itu terjadi banjir bandang yang membuat batu yang menjorok tadi tergerus air dan terseret hingga jatuh ke bawah.
“Lalu ada banjir bandang entah tahun berapa saya kurang tahu, itu batu yang menjorok tadi terseret jatuh. Jadi sekarang cuma percikan air terkena cahaya gitu aja,” ungkapnya.

Lalu ditahun 1984, Coban Pelangi sudah terkenal di warga sekitar Malang Timur dan sering didatangi oleh anak-anak SMA. “Dulu sebenarnya sudah terkenal sejak tahun 1984 di kalangan anak-anak SMA sekitar. Kemudian makin banyak yang kemari dan makin terkenal,” ujarnya.
Kemudian, warga desa yang melihat potensi wisata di sana, mulai merintis objek wisata air terjun bernama Coban Pelangi. “Kemudian ini dirintis desa tahun 1986, kemudian karena ini lahan Perhutani, kemudian diambil alih oleh Perhutani pada 1989,” terang pria yang sudah 20 tahun menjadi penjaga Coban Pelangi ini.
“Dan baru tahun 1999 baru dibuat pos untuk loket ini, dulunya cuma bangunan dari bambu saja,” pungkasnya.
Kini, untuk masuk dan menikmati Coban Pelangi, cukup menyiapkan uang Rp 12 ribu untuk tiket masuk dan Rp 5 ribu untuk parkir motor.

 

Sumber : kumparan.com

Tanggal : 10 April 2021