GUNDIH, PERHUTANI (11/10/2024) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Gundih menyalurkan bantuan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Non-Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) berupa 19 tangki air bersih bagi masyarakat terdampak kekeringan di wilayah Kabupaten Grobogan, Rabu (09/10).

Bantuan air bersih ini sebelumnya telah didistribusikan di Kelurahan Monggot Kecamatan Geyer Grobogan Jawa Tengah kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang dilanda krisis air bersi, meski pada bulan ini sudah beberapa kali turun hujan.

Administratur KPH Gundih, Haris Setiana, mengatakan bahwa bantuan ini merupakan salah satu wujud kepedulian Perhutani kepada masyarakat yang kekurangan air. “Perhutani peduli terhadap warga yang memerlukan air bersih. Melalui program TJSL Non-PUMK, Perhutani menyalurkan bantuan ini,” terangnya.

Bantuan air bersih sebanyak 19 tangki tersebut berkapasitas total 6.000 liter. Bantuan akan disebar di dua tempat, yakni di Sub Monggot Kecamatan Geyer dan Sub Kradenan Kecamatan Gabus yang mengalami krisis air bersih.

“Saat ini didistribusikan di LMDH yang memang rawan kekeringan, sekaligus akan dipantau dan akan dikawal oleh petugas KPH Gundih di daerah distribusi agar benar-benar tersalurkan dengan baik,” ungkap Haris.

Ketua LMDH Rimba Lestari Dusun Ngasem Kecamatan Gabus, Darmin, menyampaikan terima kasih atas kepedulian Perhutani KPH Gundih yang telah memberikan bantuan. “Semoga bantuan ini dapat bermanfaat dan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga,” ucapnya.

Ia juga berharap agar bantuan tidak hanya disalurkan sekali saja, karena meski sudah beberapa kali turun hujan, namun kebutuhan akan air bersih masih sangat krusial di wilayah Dusun Ngasem. Darmin juga berharap agar kemarau tahun ini cepat berakhir sehingga warga bisa kembali dengan mudah mendapatkan air bersih. (Kom-PHT/Gdh/Dwi)

Editor: Tri

Copyright © 2024