imageSURABAYAPAGI.COM (21/12/2016) | Usaha bupati untuk mendorong tanam jagung modern tembus 10 ribu hektar di 12 Kecamatan di Lamongan pada tahun 2017 mendatang , nampaknya tidak akan menuai kesulitan.
Selain karena sebagian petani sudah terbiasa menanam jagung setelah padi di lahan subur, masyarakat petani sekitar hutan di Lamongan, ternyata belakangan juga telah memanfaatkan lahan Perhutani untuk bercocok tanam jagung.
Ririt Budi Syasono, Wakil Administratur Sub Barat KPH Mojokerto Selasa (20/12) menyebutkan, kalau lahan Perhutani di Lamongan sebagian telah dimafaatkan oleh petani untuk bercocok tanam jagung. Setidaknya sampai saat ini, jumlah lahan Perhutani di Lamongan KPH Mojokerto yang dimanfaatkan oleh masyarakat petani di sekitar wilayah hutan sudah mencapai 600 hektar dari luas lahan Perhutani mencapai 27 ribu lebih.
Lahan yang digunakan tersebut lanjutnya, bisa menghasilkan setiap panen sekitar 177 ribu ton.”Tentu jumlah yang dihasilkan diperkirakan lebih besar dari hitungan kita,”akunya.
Masyarakat petani hutan tambah dia, sampai saat ini hanya memanfaatkan saja, tidak sampai dikenakan biaya apapun untuk memanfaatkan lahan Perhutani. Meski lanjutnya kedepan ada wacana, bagi petani yang memanfaatkan lahan Perhutani dibebani untuk membayar pajak.
 
Sumber : surabayapagi.com
Tanggal : 21 Desember 2016