BANDUNG, PERHUTANI (5/12/2018) | Sepenggal cerita dari “Ngopi Heula meh Caang” yang dilaksanakan di Bale Caang Cikole Lembang pada November lalu,  Direktur Operasional Perum Perhutani Hari Priyanto bertemu dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kubang Sari dan mengenang kembali masa bertugas di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Selatan pada 2004.

Sebelum dikukuhkan menjadi LMDH pada 2004, masyarakat tersebut tergabung ke dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Kubang Sari, KTH pertama yang menanam kopi di KPH Bandung Selatan. Berada di Desa Pulosari berlokasi di kaki Gunung Tilu dengan luas hutan pangkuan desa 622 Ha. Sebelumnya, hutan di wilayah tersebut merupakan hutan produksi yang kemudian ditetapkan sebagai hutan lindung. Masa-masa sulit sempat dihadapi masyarakat sekitar hutan pada krisis moneter 1997-1998, pada saat itu masyarakat banyak menanam tanaman musiman sehingga terjadi over produksi saat musim panen yang mengakibatkan harga tanaman musiman seperti palawija menjadi murah.

Ketua LMDH Kubang Sari Rudi Sugiman bercerita pada awal tahun 2000, beberapa tokoh masyarakat yang sangat peduli terhadap kelestarian  hutan mencoba mengajak masyarakat untuk komoditi dari tanaman musiman ke tanaman tahunan, mencoba menanam kopi arabica untuk menghijaukan hutan tersebut. Respon masyarakat pada saat itu kurang baik, karena beranggapan tanaman kopi memerlukan waktu cukup lama untuk dipanen, namun KTH Kubang Sari berhasil menghijaukan hutan setelah berjalan 4 tahun dengan luas awal pengelolaan 54.51 Ha di petak 39e.

Pada April 2003, Hari Priyanto yang saat itu menjabat sebagai Administratur KPH Bandung Selatan  menyatakan KTH Kubang Sari sebagai percontohan, berdasar rekomendasi dari tim evaluasi hutan KPH Bandung Selatan, sejak saat itu kopi Kubang Sari dijadikan pusat pengembangan. Pada 2004, LMDH Kubang Sari mulai panen kopi dari lahan sekitar 80 ha pada petak 38 dan petak 39 RPH Pangalengan BKPH Pangalengan KPH Bandung Selatan Desa Pulosari dan pada 2009 panen kopi dengan produksi hingga 1.000 ton cerry’ (kopi matang sebelum diolah) dihadiri oleh Menteri Kehutanan saat itu MS.Kaban. Kini LMDH Kubang Sari telah mendaftarkan produk kopinya ke BPOM, dan luas lahan untuk tanaman kopi mencapai luas 340 Ha. (Kom-PHT/DivreJanten/AT)

 
Editor : Ywn
Copyright©2018