Sabtu, 17 Maret kemarin, sebanyak 45 anggota Asosiasi LMDH lingkup Perhutani KPH Randublatung, melakukan studi banding ke Lembah Hijau Multifarm (LHM) Sukoharjo. Yayasan yang mengelola usaha pertanian terpadu ini memanfaatkan limbah peternakan untuk didaur ulang menjadi beberapa produk lain.  Hal ini yang menarik minat asosiasi LMDH untuk bertandang ke perusahaan tersebut.

Bambang kiswanto Ketua Asosiasi LMDH mengatakan bahwa tujuan utama dilakukan kunjungan kerja ini adalah agar para pegiat LMDH memperoleh informasi dan penjelasan langsung dari pihak Lembah Hijau Multifarm. “Sehingga bisa membuka wawasan terhadap pengurus LMDH yang ada di wilayah Perhutani KPH Randublatung  memilih bidang usaha apa yang sekiranya cocok dilakukan di masing – masing desa hutan,” katanya.

Dikatakan Bambang, pihaknya memang sengaja mengajak anggota asosiasi untuk belajar bersama mengenai usaha pertanian yang terintegrasi ini, karena melihat potensi pada masing–masing desa hutan ke depan bisa dikembangkan seperti yang ada di Yayasan LHM ini.  “Sebagai contoh adalah pembuatan kompos yang dilakukan secara baik dan benar serta pengelolaan limbah ternak sapi yang bisa memunculkan produk ikutan lain yang bisa disulap menjadi pendapatan yang cukup besar,” ujarnya. “Apalagi dengan isu “go green”  yang semakin kencang, LMDH  harus mampu menangkap peluang secara baik, dan ini akan dilakukan secara bertahap,” lanjutnya.

Sementara itu Administratur Perhutani KPH Randublatung, Herdian Suhartono yang juga mengikuti kunjungan tersebut berpesan agar jajaran LMDH dapat memanfaatkan hasil kunjungan ini secara maksimal. “Karena dengan bertambahnya ilmu berupa pertanian terpadu tersebut bisa membawa kemajuan kepada masing–masing LMDH,” katanya.  Dikatakan Herdian, ke depan tujuan kemandirian organisasi LMDH akan menjadi prioritas utama, karena dengan kemandirian, cita – cita hutan lestari rakyat mukti bisa segera terwujud.

Harapan gambaran sukses juga diungkapkan oleh Tagiyanto Ketua LMDH Jati Enok Lestari Desa Jatisari Kecamatan Banjarejo dan Lamin Ketua LMDH Wana Sumber Rejeki Desa Semanggi Kecamatan Jepon Blora.  Menurutnya dengan melihat langsung pertanian terpadu tersebut pihaknya merasa tertarik untuk mengajak masyarakat desa hutan untuk lebih serius menangani masalah peternakan  ditempatnya.

“Memang kondisinya dengan desa kami berbeda, namun ada kesamaan potensi yang ada yaitu ternak sapi. Kami berencana mengajak anggota LMDH untuk memanfaatkan limbah ternak sapi yang selama ini belum optimal penggunaanya,” imbuhnya. ( HMS – RDB)