TIMESINDONESIA.CO.ID (09/08/2018) | Lahan Perum Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tuban, nasibnya kini semanis tebu dan gula. Dan semakin manis pula dengan adanya kerjasama dengan PT KTM (Kebun Tebu untuk mendukung Ketahanan Pangan Nasional.

“Oktober 2016, KTM MoU dengan Dirut Perhutani,” kata Direktur Operasional PT KTM, SJ Agus Susanto, saat panen perdana agroforestry tebu, hasil kerjasama Perum Perhutani dengan PT KTM (Kebun Tebu Mas), di Desa Cangaan, Kecamatan Ujungpangkah, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), Kamis, (9/8/2018).

Pabrik Gula (PG) terbesar di Asia Tenggara yang berada di Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan ini, “menyulap” lahan Perhutani yang sebelumnya “tertidur”, menjadi hijau dengan hamparan tebu, di Desa Cangaan, Kecamatan Ujungpangkah.

“KTM bisa memberi harapan besar bagi petani, kami juga memberikan bibit secara gratis ke petani, ke depan kami akan sediakan pupuk. KTM mendedikasikan diri membantu negara mewujudkan percepatan swasembada gula nasional,” ucap Agus.

PT KTM, mengembangkan kawasan hutan ini menjadi lahan tebu dengan mengedepankan pengelolaan agroforestry, sehingga lahan yang dimanfaatkan akan tetap memiliki fungsi hutan. “Agroforesty pada lahan tegalan ternyata bisa ditanami tebu,” ujarnya.

Agroforestry memang bukan praktik baru di kawasan hutan. Namun tidak biasa untuk tanaman tebu, yang butuh cahaya matahari penuh, ditanam secara berkelompok dengan pengelolaan intensif, namun dengan konsep ini, semuanya bisa terwujud.

Manisnya hubungan KTM dengan Perhutani ini, mulai bisa dirasakan dalam panen di lahan seluas 28,99 hektar, Desa Cangaan. “Panen perdana semoga bisa menjadi manfaat bagi kita semua,” tuturnya.

Di areal yang ditanami varietas Cening (5 hektar) PS881 (7 hektar), PS864 (5 hektar), BL (9 hektar), dan terbagi dalam 13 petak, dikatakan Agus, bisa menghasilkan 80 ton tebu per hektarnya. “Rendemennya bisa 8-9 persen,” ujarnya.

Ia menuturkan, adanya PG diharapkan mampu menarik animo petani untuk menanam tebu dan meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan.

“KTM berkeyakinan bahwa sumber daya alam dan agroklimat di wilayah kerja PG sangat mendukung diperolehnya produk berdaya saing kuat,” katanya.

Upaya untuk memompa animo masyarakat supaya bersedia menanam tebu, diungkapkan perwakilan dari Perum Perhutani Divre Perhutani Jawa Timur, Komarudin, jika petani mulai malas menanam tebu.

“Sekarang banyak yang gak mau menenam tebu karena kelamaan, jadi Perhutani hadir untuk itu,” ucapnya.

Perum Perhutani, ditambahkan Komarudin, menyediakan lahan Perhutani yang dikerjakan PT KTM untuk program agroforestri tebu seluas 1.009 Hektar, yang tersebar di KPH Tuban, Bojonegoro, Jombang dan Mojokerto.

“Program agroforestry ini penjabaran dari program pemerintah, nawacita-nya Bapak Jokowi (Presiden Joko Widodo), berupa kedaulatan pangan, ketahanan pangan, semua barang yang dibutuhkan orang banyak negara menjamin itu,” tuturnya.

 

Sumber : timesindonesia.com

Tanggal : 9 Agustus 2018